SOLOPOS.COM - Penokohan kebo kinul (penari memakai jerami), tikus dinodo, dan dewi sri atau dewi padi, di Expo Polokarto Tumoto, Sabtu (28/5/2022). (Solopos-Magdalena Naviriana Putri)

Solopos.com, SUKOHARJO — Kesenian rakyat kebo kinul adalah kesenian rakyat yang lahir di Genengsari, Polokarto, Sukoharjo. Sejak 2020, tari kebo kinul sudah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda Indonesia dari Sukoharjo, dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Ketua Sanggar Seni Sekar Jagat dan Gerbang Budaya Sukoharjo, Joko Ngadimin, berharap kesenian kebo kinul dapat terus dilestarikan, dibina dan diselamatkan sehingga tidak hilang oleh waktu. Dia mengatakan kesenian kebo kinul merupakan adaptasi dari kesenian yang telah ada sejak dulu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Pada tahun 1995 saya melacak data itu dan menggali data pada salah satu tokoh (alm) Ki Dalang Sliwir. Lalu kesenian kebo kinul saya gali terus dan buat kembali sesuai dengan data dari para tokoh leluhur baik lisan maupun tulisan,” katanya saat ditemui seusai pementasan di Expo Polokarto Tumoto di kantor Kecamatan Polokarto, Sabtu (28/5/2022).

Dia menambahkan kebo kinul sudah diakui sebagai warisan budaya tak benda nasional sejak 2020. Tetapi sebelum itu, menurutnya kesenian kebo kinul sudah selalu dipentaskan baik event budaya skala daerah, nasional bahkan internasional.

“Waktu saya misi budaya ke Jepang 2019, ke Thailand 2020, kebo kinul meskipun tidak utuh semuanya, sudah saya pentaskan di beberapa negara, yang terakhir di Amerika, kebetulan saya tugas negara untuk mengajar gamelan di Kedutaan Besar RI di Ekuador, Amerika Selatan,” jelasnya.

Baca juga: KESENIAN SUKOHARJO : Kebo Kinul, Tradisi Asli Sukoharjo Dikenal Sampai Eropa 

Di Amerika kesenian kebo kinul telah dipentaskan di kedutaan besar tersebut bahkan telah di-workshop-kan di salah satu universitas di Amerika Latin itu. Menurutnya, sekarang ini kebo kinul akan diperkenalkan lebih dalam terutama pada masyarakat Sukoharjo.

“Meskipun kebo kinul sudah diakui sebagai warisan budaya tak benda dan pentas di mana-mana, tetapi masyarakat Sukoharjo harus mengenal dan tahu potensi daerah,” jelasnya.

Budayawan asal Sragen sekaligus pemilik sanggar Subur Budaya, Danyang Subur, menyebut tarian kebo kinul dapat beradaptasi sesuai kegiatan yang dihadiri. Jika memungkinkan biasanya juga dapat ditampilkan dalam pementasan opera.

Baca juga: Buka Expo Polokarto Tumoto, Ini Harapan Bupati Sukoharjo

“Mulai proses awal saya sudah ikut andil, biasanya bagian penata tarinya, wujud garapan juga bisa diperpanjang dan diperpendek [waktu pementasannya] sesuai dengan kegiatannya,” katanya saat dijumpai dalam lokasi yang sama, Sabtu.

Ditanya tentang kesulitan, menurutnya kesulitan tetap ada apalagi pemain kelompok bisa dalam jumlah yang lebih banyak. Tokoh tersebut ada kebo kinul (penari yang memakai jerami), dewi sri, dan tikus.

tari kebo kinul
Penari kebo kinul berpose dalam pementasan di Expo Polokarto Tumoto, Sabtu (28/5/2022). (Solopos-Magdalena Naviriana Putri)

Sementara itu, Bupati Sukoharjo Etik Suryani mengatakan kebo kinul telah diakui sebagai warisan budaya tak benda.

“Saat ini, Tari Kebo Kinul sudah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda Indonesia dari Sukoharjo, dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No 1044/P/2020,” ujar Etik Suryani saat menghadiri pementasan Opera Kebo Kinul, di Sanggar Mitra Budaya Desa Pandeyan, Kecamatan Grogol, Senin (23/56/2022), seperti dilansir jatengprov.go.id.

Baca juga: BPUM 2022 bakal Disalurkan untuk Pelaku UMKM, Sukoharjo Kapan? 

Etik mengatakan tari kebo kinul merupakan tradisi yang agung dan harus dilestarikan. Zaman dahulu, kebo kinul ditampilkan saat panen raya, sebagai ungkapan rasa syukur sekaligus sarana berdoa pada Allah SWT, dengan harapan hasil panen terus berlimpah dan dijauhkan dari hama.

Etik berharap pihak terkait agar melestarikan kesenian dan kebudayaan daerah secara terpadu, dan menjadi jadi tanggung jawab bersama. Seluruh pihak diharapkan memberikan kontribusi positif sesuai bidang tugasnya masing-masing, untuk melestarikan kesenian dan kebudayaan, khususnya kebo kinul.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya