SOLOPOS.COM - Pemerintah mencanangkan Gerakan Tanam Perdana Kedelai di Desa Panca Rejo, Semanu, Gunungkidul pada Selasa (9/2/2022) dengan dukungan Direktorat Aneka Kacang dan Umbi, Ditjen Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian. (Istimewa)

Solopos.com, GUNUNGKIDUL — Pemerintah pusat menyiapkan sejumlah strategi untuk mencapai target produksi 1 juta ton kedelai pada tahun 2022. Berangkat dari fakta bahwa kebutuhan kedelai terus meningkat seiring manfaat kedelai sebagai salah satu sumber protein murah bagi masyarakat.

Penetapan itu mengacu alokasi dukungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Pemerintah mengalokasikan bantuan malalui APBN untuk lahan seluas 52.000 hektare (ha). Ada juga alokasi 598.000 ha dengan pola kemitraan mengunakan anggaran KUR.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dukungan pemerintah diwujudkan melalui sarana produksi berupa benih, pupuk NPK, pupuk hayati cair, dan pestisida. Strategi lain, yakni menyusun perjanjian kerjasama antaradinas dan petani dengan produsen yang menampung hasil panen sebagai calon benih.

Baca Juga : Duh, Tempe dan Tahu di Boyolali Kian Mini Imbas Harga Kedelai Naik

“Kami juga melakukan kerja sama dengan instansi terkait di antara Balitkabi, BPTP, Batan, dan produsen benih dalam menyediakan sumber benih. Diharapkan peran aktif pemerintah daerah memberi perhatian khusus pada pengembangan komoditi kedelai,” kata Direktur Aneka Kacang dan Umbi Kementerian Pertanian, Yuris Tiyanto, melalui siaran pers yang diterima Solopos.com, Kamis (10/2/2022).

Salah satu bukti, pemerintah pusat mengalokasikan bantuan untuk 3.000 ha di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Pemerintah pusat ingin mempertahankan DIY sebagai salah satu penyumbang produksi kedelai nasional.

Salah satu penyumbang kedelai nasional di DIY, yaitu Kabupaten Gunung Kidul. Pemerintah mencanangkan Gerakan Tanam Perdana Kedelai di KWT Melati, Dusun Dengok Kidul, Desa Panca Rejo, Kecamatan, Semanu, Kabupaten Gunungkidul seluas 10 ha dari total luas bantuan 2.067 ha.

Baca Juga : Harga Kedelai Bertahan Tinggi Rp11.000/Kg, Perajin Tahu di Klaten Kian Menjerit

“Pengembangan kedelai secara nasional harus terus didorong mengingat produksi dalam negeri dari tahun ke tahun menurun. Untuk itu diperlukan langkah tepat agar kedelai bekembang baik di dalam negeri,” ujar Yuris.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY, Sugeng Purwanto, mengatakan potensi pengembangan kedelai di DIY terbuka luas. Salah satunya di Kabupaten Gunungkidul. Potensi lahan yang dapat dikembangkan lebih kurang 5.000 ha.

Gerakan tanam perdana kedelai dilaksanakam Selasa (9/2/2022) dengan dukungan Direktorat Aneka Kacang dan Umbi, Ditjen Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian. “Tujuan kami mengajak masyarakat menanam dan meningkatkan produksi kedelai guna mengurangi impor. Selain itu harus mencintai produk dalam negeri,” imbuh Yuris.

Baca Juga : Harga Kedelai Tembus Rp11.000, 40% Pengrajin Tahu Tempe di Jateng Kolaps

Bupati Gunungkidul, Sunaryant, mengapresiasi program kegiatan tersebut. “Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini dan mengucapkan banyak terima kasih. Mudah-mudahan ini nanti sangat bermanfaat bagi seluruh masyarakat Gunungkidul. Khususnya Kelompok Wanita Tani Dengok Kidul,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya