SOLOPOS.COM - Ilustrasi kemiskinan. (Solopos/Whisnupaksa Kridhangkara)

Solopos.com, SRAGEN -- Kusdinar Untung Yuni Sukowati menargetkan penurunan angka kemiskinan sebesar 0,6% tiap tahun dalam visi misinya selaku Bupati Sragen periode 2016-2021.

Untuk diketahui, angka kemiskinan di Sragen berdasar data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2011 adalah 17,95%.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Setelah berdiri Unit Pelayanan Terpadu Penanggulangan Kemiskinan (UPTPK) Sragen pada 2012, angka kemiskinan di Sragen turun di angka 16,72%, pada 2013 turun jadi 15,93%, 2014 turun jadi 14,87%, 2015 turun jadi 14,86%, 2016 turun jadi 14,38%.

“Pada 2017, angka kemiskinan turun jadi 14,02%, pada 2018 turun jadi 13,12% dan pada 2019 turun jadi 12,79%. Dengan begitu, target penurunan angka kemiskinan 0,6% sesuai visi dan misi Bupati hingga 2019 sudah tercapai,” terang Kepala UPTPK Sragen, Nunuk Sri Rejeki, saat ditemui Solopos.com di kantornya, Jumat (9/10/2020).

Lawan Corona, Pasar Bunder Sragen Dilengkapi Tempat Cuci Tangan dan Klinik

Pada awal 2020, pandemi mulai masuk ke wilayah Indonesia. Hal itu diperkirakan akan memengaruhi perubahan angka kemiskinan di semua kota/kabupaten, termasuk di Sragen.

“Angka kemiskinan pada 2020 kemungkinan akan meningkat karena pandemi. Saya kira semua wilayah di Indonesia akan sama. Pandemi belum juga berakhir, jadi kemungkinan angka kemiskinan juga naik lagi,” paparnya.

UPTPK Sragen tidak serta merta membantu semua warga miskin. Hanya warga miskin yang tercecer dari data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) yang mendapatkan layanan dari UPTPK.

Bisa Opname di Kelas III Secara Gratis

Salah satu layanan itu bisa diakses di bidang kesehatan adalah kartu Saraswati.

“Kalau mereka sakit, bisa diberi kartu Saraswati menur. Fasilitasnya, mereka bisa opname di RS negeri di kelas III secara gratis tanpa bayar sepeser pun. Kalau harus dirujuk ke RS milik provinsi, bila harus ada tindakan operasi bisa dapat bantuan Rp17,5 juta, kalau tidak operasi Rp7,5 juta,” terang Nunuk.

284 Mahasiswa Miskin Raih Beasiswa Sintawati dari Pemkab Sragen

Nunuk menjelaskan program penanggulangan kemiskinan lainnya yang dijalankan UPTPK adalah rehab rumah tidak layak huni.

Adapun sumber dana untuk kegiatan rehab RTLH itu adalah program mitra kesejahteraan rakyat (matra) dari iuran sosial para aparatur sipil negara (ASN), corporate forum for community development (CFCD) atau corporate social responsibility (CSR) atau Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).

Bantuan rehap RTLH itu tidak hanya menyasar warga miskin, tetapi juga warga korban bencana seperti kebakaran, tanah longsor, banjir, rumah roboh dan lain-lain.

5.000 Masker Dibagikan di Masjid-Masjid Sragen

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya