SOLOPOS.COM - Astrid S Suntani, perempuan yang menjadi figur baru cawali Solo penantang Gibran di Pilkada Solo 2020. (Solopos/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO -- Astrid Sulastri Suntani mengaku tengah menjajaki lima laki-laki sebagai calon wakil wali kota (cawawali) pendampingnya untuk menghadapi Gibran Rakabuming Raka di Pilkada Solo 2020.

Perempuan kelahiran Lampung, 15 Juni 1979, namun berdarah Jawa ini mengatakan kelima calon pendampingnya itu dari berbagai latar belakang. Ada yang dari kiai/ustaz, pengusaha, hingga politikus lokal Solo.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Komunikasi masih terus dilakukan dengan mereka untuk menjajaki kemungkinan berpasangan di pilkada 9 Desember nanti. Tapi, menurut dia, tidak menutup kemungkinan akan ada figur lain yang diajak komunikasi.

Tukang Cukur di Kartasura Sukoharjo Jadi Klaster Baru Covid-19, Begini Ceritanya

Astrid Suntani sudah mendeklarasikan diri sebagai calon wali kota atau cawali di Pilkada Solo 2020, Minggu (9/8/2020) malam. Perempuan yang pernah bekerja di BUMN itu mengaku ingin menjadikan Solo sebagai pusat etika timur untuk dunia.

Astrid pun menyatakan siap bila harus berhadapan dengan putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka.

"Saya sangat siap [menghadapi Gibran]. Sebetulnya langkah saya ingin maju di Pilkada Solo ini kan ingin menjaga martabat dari Presiden kita, Bapak Jokowi," ujar dia saat ditemui Solopos.com di Hotel Lorin Solo di Colomadu Karanganyar, Senin (10/8/2020).

5 Jam Yang Mencekam! Saksi Mata Kisahkan Peristiwa Kericuhan di Mertodranan Solo

Astrid Suntani mengaku sering membaca dan melihat tayangan video di Youtube, Google, dan media lain, bahwa Gibran tidak ada lawannya di Pilkada Solo 2020. "Saya ingin menjadikan semua warga Solo dan umat manusia hidup saling menghormati, menghargai. Tak ada saling fitnah dan mem-bully," kata dia.

Kepala Cabang BUMN

Mengenai perjalanan hidup dan kariernya, Astrid menceritakan ia menghabiskan masa kanak-kanak hingga remaja di Lampung. Setelah lulus SMA, ia tinggal di Semarang untuk belajar di perguruan tinggi.

Ketika itu dia mulai belajar mandiri dengan berjualan polis asuransi secara door to door hingga bisa menjadi kepala cabang BUMN di bidang asuransi. Saat menduduki jabatan tersebut, Astrid mengaku membawahi enam kabupaten/kota di Jateng. Saat ini dia aktif dalam organisasi yang bergerak di bidang perdamaian dunia. Astrid juga menjadi pialang saham.

Bos Ternak Semut Rangrang Sidoharjo Sragen Ditangkap Aparat Polda Jateng

Sebelum memutuskan maju di Pilkada Solo 2020, Astrid Suntani sering mengikuti berbagai organisasi dan aktif menyuarakan kepedulian serta keberpihakannya terhadap para pedagang kaki lima (PKL), dan orang-orang yang tidak mampu secara ekonomi.

Astrid juga aktif di berbagai organisasi kemasyarakatan dan kepedulian untuk semua umat dan masyarakat kecil salah satunya menjadi wakil Asosiasi Pedang Kali Lima (APKLI) DPW Jateng.

Dia juga bergerak Aktif sebagai Kepala Divisi Rehabilitasi untuk Lembaga Anti Narkoba DPC LAN Kota Semarang. "Selain itu saya aktif sebagai Bendahara Pertiwi Kota Semarang yang kala itu sebagai tim sukses kemenangan Pak Jokowi saat Pilpres 2019," urai dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya