SOLOPOS.COM - Bus trayek Solo-Jogja menunggu penumpang di Terminal Tirtonadi, Solo, Selasa (31/5/2022). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Bus trayek Solo-Jogja yang semakin terjepit dengan kehadiran kereta rel listrik (KRL) maupun bus lain yang memiliki trayek sama dikhawatirkan akan hilang dalam waktu tiga tahun ke depan.

Hal itu terjadi jika tidak ada inovasi dalam hal pelayanan yang memberi kenyamanan dan kemudahan lebih agar bisa bersaing. Hal itu diungkapkan Pengamat transportasi publik dari Institut Studi Transportasi (Instrans), Darmaningtyas, saat dihubungi Solopos.com, Rabu (1/6/2022) sore.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ia menyebut pelayanan dan ketepatan waktu akan menjadi kunci bagi para pengelola bus trayek Solo-Jogja untuk bisa bersaing dengan KRL maupun moda lainnya. Menurutnya, masyarakat akan selalu menuntut pelayanan yang lebih baik dan tepat waktu.

“Ketika layanan KRL Solo-Jogja memberikan tawaran yang lebih baik, dan memberikan kepastian waktu, tentu masyarakat akan beralih ke KRL dan meninggalkan bus,” ucapnya.

Apalagi, lanjutnya, layanan bus tidak memberikan jaminan keamanan, kenyamanan, dan kepastian waktu. Keberadaan pengamen di bus-bus antarkota jelas merupakan salah satu faktor ketidaknyamanan bagi orang saat naik bus.

Baca Juga: Kalah Cepat & Murah Dari KRL, Penumpang Bus Solo-Jogja Kian Berkurang

Bahkan, menurut Darmaningtyas, jika pelaku usaha bus jurusan Solo-Jogja tidak berbenah, bukan tidak mungkin mereka akan hilang dalam tiga tahun.

Membenahi Armada

“Sangat mungkin kalo mereka tidak berinovasi menjadi bus sedang atau ber-AC, tertutup bagi pedagang dan pengamen, juga punya jadwal keberangkatan yang jelas. Mereka bisa tutup dalam tiga tahun lagi,” ucapnya.

Kepala Terminal Tirtonadi Solo Joko Sutriyanto berharap para pelaku usaha dan pengelola bus jurusan Solo-Jogja untuk membenahi armadanya. Hal itu sekaligus dibarengi dengan meningkatkan pelayanan kepada para penumpang.

Baca Juga: Terimpit KRL Dan Bus Suroboyonan, Begini Kondisi Bus Trayek Solo-Jogja

“Kemarin pada persolahan persaingan transportasi, kuncinya kita melayani masyarakat, berlomba-lomba dengan pelayanan prima kepada penumpang agar mereka merasa aman nyaman dan tepat waktu. Semoga dari persaingan ini bisa menjadi evaluasi bagi pengelola bus Solo-Jogja,” ujar Joko.

Lebih lanjut, mengenai persaingan dengan KRL, Joko menyebut pelayanan akan menjadi kunci utama untuk bisa menarik penumpang. Pengelola terminal juga tidak bisa melakukan intervensi terkait pelayanan oleh pengelola bus.

“Untuk antisipasi persiangan dengan KRL, kita harus bersaing dengan pelayanan yang prima untuk penumpang, secara fisik bus diperbaiki. Mesti layak dan nyaman, perlakuan pengguna, nantinya itu yang menjadi persaingan sehat,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya