SOLOPOS.COM - Tanjakan Bundelan di Kalurahan Jurangjero, Ngawen, Gunungkidul, yang tergolong tanjakan ekstrem karena sangat curam, Februari 2021. (Harian Jogja/David Kurniawan)

Solopos.com, GUNUNGKIDUL — Daerah Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), memang memiliki sederet objek wisata yang menyajikan pemandangan indah nan elok. Meski demikian, untuk mencapai objek wisata di Gunungkidul itu harus melalui jalur maupun tanjakan yang ekstrem dan rawan kecelakaan maut.

Bahkan, baru-baru ini Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Gunungkidul menetapkan salah satu tanjakan di wilayahnya terlarang bagi bus wisata karena berpotensi menyebabkan kecelakaan maut seperti di Bukti Bego, Bantul, yang menewaskan 13 orang pada Senin (6/2/2022). Tanjakan di Gunungkidul yang terlarang untuk bus wisata itu tak lain adalah Tanjakan Bundelan di Kalurahan Jurangjero, Kapanewon Ngawen.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Meski demikian, Tanjakan Bundelan bukanlah satu-satunya tanjakan atau jalur ekstrem di Gunungkidul. Masih banyak jalur yang dikenal ekstrem di Gunungkidul, yang memang terkenal dengan dataran tinggi.

Baca jug: Nasib Tanjakan Bundelan Gunungkidul Setelah Laka Bus Bukit Bego Bantul 

Ekspedisi Mudik 2024

Berikut tanjakan ekstrem di Gunungkidul yang dirangkum Solopos.com dari berbagai sumber:

1. Tanjakan dan Tikungan Slumprit

Kanal Youtube Kreasi Sehat pernah mengupas tentang Tanjakan dan Tikungan Slumprit di Gunungkidul. Tikungan dan tanjakan yang terletak di Jalan Jogja-Wonosari Km 17,4, Dusun Patuk, Kalurahan Patuk, Kapanewon Patuk, Gunungkidul, ini memang cukup ekstrem karena jalurnya yang menanjak dan berliku.

Meski demikian, jalur ini cukup padat dan sering dilalui pengendara karena merupakan jalan utama Yogyakarta menuju Wonosari, Kabupaten Gunungkidul. Biasanya, wisatawan yang akan berkunjung ke pantai-pantai di Gunungkidul akan melalui jalur ini.

Saat melintas di jalan ini hendaknya bersabar, karena banyak kendaraan besar yang berjalan pelan di tanjakan. Jangan sembarangan menyalip kendaraan besar yang berjalan lambat karena berisiko kecelakaan adu banteng dengan kendaraan lain yang melintas berlawanan.

2. Tanjakan Clongop, Gedangsari, Gunungkidul

tanjakan ekstrem gunungkidul
Sebuah minibus terguling saat melintas di tanjakan Clongop, Gunungkidul, 27 Februari 2019. (Dok. Harianjogja.com)

Tanjakan Clongop berada di Kapanewon Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul, atau wilayah Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Kanal Youtube Mandeg Motovlog pernah mengupas jalur Tanjakan Clongop ini. Dalam videonya, Mandeg Motovlog memperlihatkan jalur Tanjakan Clongop yang berkelok dan curam.

Pemkab Kabupaten Gunungkidul menyebut tanjakan Clongop yang masuk wilayah Kalurahan Hargomulyo masuk daerah rawan kecelakaan. Kondisi kemiringan yang eksterm membuat pengguna jalan harus berhati-hati saat melintas di jalur ini.

Meski demikian, banyak pengendara yang melintas di jalur ini terutama yang ingin berkunjung ke beberapa objek wisata seperti Green Village Gedangsari dari Klaten atau Solo.

Baca juga: Lewat Tanjakan Ekstrem di Kali Kenteng Tol Salatiga-Solo, Ternyata Begini Rasanya

3. Tanjakan Sambeng

Tanjakan Sambeng berada di Kalurahan Sambirejo, Kapanewon Ngawen, Gunungkidul. Tanjakan ini juga berada di jalur perbatasan Gunungkidul dengan Klaten, tepatnya di Jalan Cawas-Ngawen.

Tanjakan di jalur ini terbilang rawan kecelakaan, bahkan pada pertengahan Januari lalu, sebuah truk terguling di tanjakan Sambeng karena berusaha menyalip kendaraan lain yang ada di depannya.

4. Tanjakan Bundelan, Ngawen

tanjakan ekstrem gunungkidul.
Tanjakan Bundelan di Kalurahan Jurangjero, Ngawen, Gunungkidul, yang tergolong tanjakan ekstrem karena sangat curam, Februari 2021. (Harian Jogja/David Kurniawan)

Tanjakan Bundelan berada di Kalurahan Jurangjero, Kapanewon Ngawen, Gunungkidul. Tanjakan ini terbilang sangat ekstrem sehingga rawan kecelakaan. Bahkan, saking ekstremnya, aparat kepolisian setempat pernah merekomendasikan agar Tanjakan Bundelan dihapus dari Google Maps, atau tidak direkomendasikan kepada pengendara.

Baca juga: Kecelakaan Maut Bantul, 1.000 Ban Dipasang di Jalur Wisata Mangunan

Selain itu, baru-baru ini Dinas Perhubungan Gunungkidul juga melarang bus wisata untuk melintas di tanjakan ini karena rawan kecelakaan maut, seperti yang terjadi di Bukit Bego, Dlinggo, Bantul, Senin lalu.

Kepala Dishub Gunungkidul, Rakhmadian Wijayanto, mengatakan setelah kecelakaan yang menewaskan 13 orang di Bukit Bego Bantul, jawatannya langsung mengidentifikasi jalur wisata yang rawan kecelakaan. Jalur yang paling rawan adalah tanjakan Bundelan di Kalurahan Jurangjero, Ngawen.

Menurut dia, jalur memiliki tingkat kemiringan ekstrem. Oleh karenanya, wisatawan yang masuk dari wilayah Klaten tidak disarankan melalui jalur di Budelan. “Tanjakan Bundelan bukan jalur wisata sehingga bus pariwisata dilarang melintasi jalur ini karena sangat berbahaya,” katanya, Kamis (10/2/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya