SOLOPOS.COM - Tanggul Bengawan Solo sepanjang 12 meter x 2 meter di Dukuh Wirorejan RT 022, Desa Pilang, Kecamatan Masaran, Sragen, ambrol lantaran fondasinya tergerus arus air Bengawan Solo yang deras, Jumat (19/11/2021). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Sebanyak 120 keluarga yang bermukim di pinggir Bengawan Solo, tepatnya di RT 022 dan RT 023 Dukuh Wirorejan, Desa Pilang, Kecamatan Masaran, Sragen, terancam banjir. Pasalnya, tanggul setinggi 2 meter yang berfungsi menahan luapan Bengawan Solo jebol pada Kamis (18/11/2021) sore).

Kepala Desa Pilang, Masaran, Sragen, Sukisno, saat ditemui wartawan di lokasi tanggul jebol, Jumat (19/11/2021), menjelaskan warga Wirerejan tidak menyangka tanggul bakal jebol. Meski kejadian jebolnya tanggul itu bukan kali pertama. Setidaknya 2-3 kali kejadian tanggul jebol.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Awalnya tanggul yang jebol hanya sepanjang 6 meter. Kemudian bertambah panjang menjadi 10 meter dan sekarang sudah 12 meter lebih.

“Kami minta segera ada penanganan atas tanggul itu karena dengan intensitas hujan yang tinggi membuat warga waswas. Kami mendata ada 120 keluarga yang berpotensi terancam dampak luapan Bengawan Solo bila arus dari hulu besar,” jelas Sukisno.

Baca Juga: Tanggul Jebol, 6 Rumah di Karangpelem Kedawung Sragen Kebanjiran

Dia mengatakan sebagai antisipasi awal warga bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), sukarelawan, dibantu anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD), muspika, membuat tanggul darurat. Tanggul dibuat dari karung yang diisi pasir atau tanah untuk menahan empasan air Bengawan Solo.

“Sebagai tahap awal baru sekitar 1 meter tingginya. Nanti targetnya tanggul darurat itu bisa dibuat sampai 2 meter sejajar dengan tanggul permanen yang ada. Cuma kami kekurangan material untuk isi kresek kantong pasirnya. Kami mendapat bantuan 2.100 kantong pasir atau sand bag. Materialnya baru saya pesannya lima truk dari anggaran desa,” jelasnya.

Seorang warga RT 022 Wirorejan, Sri Asih, 36, menjelaskan jebolnya tanggul di dukuhnya sudah kali ketiga terjadi. Kejadian kali ketiga yang terhitung paling parah.

Baca Juga: Tanggul Bengawan Solo yang Longsor di Sragen Ditutup 1.100 Karung Pasir

“Kami yang tinggal di sekitarnya waswas kalau sewaktu-waktu air meluap. Kami meminta kalau bisa tanggul itu segera direnovasi. Saat ambrol itu suara gemuruh dan terdengar dari rumahnya yang berjarak sekitar 10 meter dari tanggul. Saat itu masih hujan gerimis,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya