SOLOPOS.COM - Kuli gendong Pasar Legi Solo, Suminah, membawa dagangan untuk diantarkan ke pedagang di dalam bangunan baru pasar tersebut, Selasa (11/1/2022). (Solopos.com/Afifa Enggar Wulandari)

Solopos.com, SOLO — Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, merespons keluhan para kuli panggul dan kuli gendong perihal konstruksi tangga Pasar Legi Solo yang dinilai terlalu tinggi. Tingginya tangga itu membuat para kuli harus mengelarkan tenaga ekstra saat mengangkut barang dagangan.

Melalui pesan digital yang dikirim ke grup Whatsapp (WA) wartawan Solo, Kamis (13/1/2022) malam, orang nomor satu di Kota Bengawan itu menyebut anak tangga di bangunan baru Pasar Legi masih sesuai standar. “Antrede-optride masih masuk di-range,” ujarnya.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Yang dimaksud dengan antrede (lebar anak tangga) adalah ukuran area pada anak tangga di mana kaki menjejak di atasnya. Sedangkan optride (tinggi anak tangga) adalah perbedaan tinggi antara satu anak tangga dengan anak tangga lainnya.

Baca Juga: Tangga Bangunan Pasar Legi Solo Terlalu Tinggi, Kasihan Kuli Gendong

Berdasarkan pengukuran yang dilakukan Gibran di tangga Pasar Legi Solo, antrede-nya 30 sentimeter (cm). Range standar antrede adalah 20 cm hingga 30 cm. Begitu juga optride juga masih wajar yakni 18 cm. Range standar optride di angka 15 cm hingga 20 cm.

Lewat Ramp

Jika para kuli panggul atau kuli gendong merasakan terlalu berat saat mengangkut barang melewati tangga, Gibran menyarankan agar mereka melalui ramp yang juga disediakan di pasar tersebut untuk saat naik-turun antarlantai gedung. Ramp merupakan jalur jalan yang memiliki kelandaian tertentu (miring) sebagai pengganti anak tangga.

Baca Juga: Belum Pindah, Pedagang Pasar Legi Solo Ngeles Ingin Beri Tahu Pelanggan

“Saya sarankan teman-teman kuli panggul memanfaatkan jalur ramp yang tersedia,” sambung Gibran. Diberitakan sebelumnya, para kuli panggul Pasar Legi Solo mengeluhkan kondisi tangga bangunan baru pasar yang dinilai terlalu tinggi dan menyulitkan mereka.

Para kuli panggul itu harus naik-turun lantai dengan membawa barang berat saat bekerja. Sepeti disampaikan Ngadimin, Selasa (11/1/2022) dini hari kepada Solopos.com. Menurutnya, kondisi tangga bangunan baru Pasar Legi lebih tinggi dibandingkan bangunan lama.

Baca Juga: Pasar Legi Solo Diresmikan 20 Januari, Presiden Jokowi Hadir?

“Kalau tempatnya lebih rekasa [sulit] yang sekarang, agak jauh, memang sebelumnya tempatnya juga di bawah. Cuma sekarang anak tangganya terlalu tinggi,” terangnya. Menurut Ngadimin, akan dirasakan lebih ringan bagi para kuli panggul bila anak tangganya landai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya