SOLOPOS.COM - Pelepasan balon saat upacara peringatan Hari Kesehatan Nasional yang dihadiri seluruh lini kesehatan di Kabupaten Boyolali, di Alun-Alun Kidul Boyolali, Sabtu (12/11/2022). (Solopos.com/Nova Malinda)

Solopos.com, BOYOLALI – Kabupaten Boyolali terus mengupayakan berbagai inovasi dalam penanganan stunting di daerahnya. Salah satunya, inovasi penanganan stunting dilakukan di tingkat desa dan puskesmas se-Kabupaten Boyolali.

Bupati Boyolali, M. Said Hidayat mendukung dan mengapresiasi inovasi-inovasi daerah dalam menurunkan angka stunting di Boyolali. Said berpesan kepada para stakeholder agar segera melakukan langkah-langkah nyata penanganan stunting.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Maka yang saya tekankan tadi, untuk menangani stunting, aja kakean [jangan kebanyakan] rapat. Yang terpenting adalah bagaimana rapat memadukan data dalam satu urusan,” kata Said saat ditemui wartawan seusai upacara Peringatan Hari Kesehatan Nasional yang dihadiri seluruh lini kesehatan di Kabupaten Boyolali, di Alun-Alun Kidul Boyolali, Sabtu (12/11/2022).

Lebih lanjut, kegiatan rapat cukup untuk memadukan satu data, kata Said, sehingga target sasaran dalam penanganan dan pencegahan stunting bisa difokuskan.

“Itu [memfokusan target sasaran] bisa lebih mempercepat langkah kita dalam menangani stunting,” terang Said.

Baca Juga: Pesona Desa Wisata Gombang Boyolali, Tawarkan Panorama Pantai di Tengah Kota 

Said menyebutkan angka stunting di Boyolali mencapai presentase 7,02 persen atau 4.241orang sesuai data terbaru. Sementara, sejumlah inovasi penanganan stunting di Kabupaten Boyolali disebutkan saat peringatan HKN itu.

Salah satunya inovasi pencegahan dan penanganan stunting oleh Puskesmas Selo meliputi Sahabat Remaja Selo Tanpa Anemia (Sara Setia), Refresi Pengukuran Antropometri oleh Kader (Simetri Kader), Puskesmas Mengajar No Stuting (Kejar Noting), Penyuluh keliling Cegah stunting (Nyuling Stunting).

Selain puskesmas Selo, puskesmas-puskesmas di Boyolali yang melakukan inovasi diantaranya Puskesmas Gladagsari, Puskesmas Tamansari, Puskesmas Musuk, Puskesmas Boyolali I, Puskesmas Boyolali II, Puskesmas Mojosongo, Puskesmas Sawit, Puskesmas Banyudono I, Puskesmas Sambi, Puskesmas Karanggede, Puskesmas Andong, Puskesmas Kemusu, dan Puskesmas Juwangi. Inovasi-inovasi dari masing-masing puskesmas disampaikan oleh Ketua Panitia HKN, Sherly Jeanne Kilapong saat upacara.

Baca Juga: Seru-Seruan! Pegawai RSUD Pandan Arang Boyolali Gelar Lomba Voli Jelang HUT

Upacara peringatan HKN ke 58 di ikuti oleh relawan kesehatan, kepala desa pihak puskesmas, direktur rumah sakit, kepala dinas dan jajarannya, Bupati dan jajarannya, serta sejumlah organisasi perangkat daerah yang hadir.

Setelah perayaan HKN, lini kesehatan diharapkan bisa memberikan pelayanan yang lebih baik lagi bagi masyarakat Boyolali ke depan. Said berterima kasih kepada seluruh lini kesehatan yang kompak mengupayakan pelayanan terbaik bagi masyarakat.

“Mulai dari dinas kesehatan sampai kepala desa, relawan kesehatan, perangkat daerah yang secara keseluruhan mampu mengupayakan boyolali yang lebih sehat ke depan,” ucap dia.

Said mencontohkan kekompakan para stakeholder dalam mengupayakan kesehatan jiwa di Boyolali. Dengan gerak bersama itu, Said berterima kasih, karena bisa mengantarkan Said mendapat penghargaan sebagai Tokoh Peduli Kesehatan Jiwa, 2022.

“Apa yang menjadi tujuan kita adalah bagaimana melayani masyarakat dengan sebaik-baiknya. Penghargaan, saya kira menjadi dampak positif ketika kita melakukannya dengan ketulusan dan keikhlasan,” ucap dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya