SOLOPOS.COM - Ketua Kelompok Tani Tembakau Manunggal, Ponidi tengah menata hasil panen tembakaunya. Setelah diangin-anginkan daun tembakau tersebut nantinya akan dirajang dengan mesin dan dijemur, Wonolelo, Pleret Minggu (1/10/2017). (Harian Jogja/Rheisnayu Cyntara)

Mereka menyiapkan oven atau pengering berupa rak-rak besar untuk menaruh tembakau rajang

Harianjogja.com, BANTUL-Para petani tembakau di Desa Wonolelo, Pleret tengah menyiapkan alat bantu pengeringan tembakau. Hal ini dilakukan untuk menyiasati hujan yang sudah mulai turun.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ketua Kelompok Tani Tembakau Manunggal Ponidi mengungkapkan, ia beserta ratusan petani tembakau lainnya sedang menyiapkan alat bantu pengeringan untuk tembakau. Mereka menyiapkan oven atau pengering berupa rak-rak besar untuk menaruh tembakau rajang di sebuah ruangan, kemudian diletakkan beberapa blower atau kipas besar.

“Jadi tidak mengandalkan panas matahari dan daun tembakau tidak mudah busuk karena lembab,” ujar dia, Minggu (1/10/2017).

Terkait kekhawatiran tersebut, Kepala Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan (Diperpautkan) Bantul, Pulung Haryadi mengimbau agar para petani tembakau tidak terlalu panik. Pulung menyebutkan, hujan dengan curah hujan cukup tinggi yang turun belum lama ini menurut BMKG merupakan hujan masa pancaroba.

Sehingga hanya akan turun beberapa hari kemudian dan berjeda sekitar dua pekan hingga akhirnya memasuki musim penghujan. Musim pancaroba ini akan berlangsung hingga Oktober dasarian II. “Musim penghujan bakal turun di akhir Oktober. Tidak perlu panik,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya