Solopos.com, SRAGEN — Dua rumah warga di Dukuh Wonolelo RT 014, Desa Ngebung, Kecamatan Kalijambe, Sragen dibongkar karena khawatir kembali terjadi gerakan tanah atau tanah longsor di lokasi tersebut.
Salah satu warga terdampak merupakan rumah milik orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Pantauan Solopos.com Minggu (30/1/2022), tanah bergerak membuat jalan dari benton di dukuh setempat ambles.
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Warga setempat berinisiatif menutup jalan tersebut. Panjang jalan yang ambles kira-kira 75 meter. Jalan tersebut merupakan jalan penghubung Kawasan Sangiran Klaster Ngebung, Manyarejo dengan Klaster Bukuran.
Baca Juga : Jembatan Gantung di Plupuh Sragen Dipasangi Pita Garis Polisi
Tak hanya itu, kondisi tanah sekitar jalan retak-retak. Ada dua rumah warga yang telah dibongkar untuk mengantisipasi rumah roboh akibat bencana longsor.
Kedua rumah tersebut dibongkar karena rumah bisa bongkar pasang. Salah satunya milik Sukarmin. Rumah tersebut dibongkar Sabtu (30/1/2022).
Rumah Sukarmin langsung dibangun pada hari itu juga oleh warga setempat. Lokasi rumah baru Sukarmin tidak jauh dari lokasi tanah retak. Luas bangunan kira-kira 3 meter x 3 meter.
Baca Juga : Waduh! Jalan Penghubung Klaster Ngebung-Bukuran Ambles
Bayan setempat, Aris Santoso, menjelaskan rumah lain yang telah dibongkar milik Suyono. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sragen mengirimkan logistik kepada keluarga tersebut.
“Ada empat anggota keluarga yang tinggal di rumah itu. Sementara satu keluarga lain tinggal bersama keponakan,” paparnya.
Selain dua rumah itu, lanjut Aris, ada satu rumah lain berdekatan dengan dua rumah yang telah dibongkar. Satu rumah tersebut bangunan permanen. Ia menyebut rumah itu berpotensi rusak jika tanah kembali bergerak.
Baca Juga : Rencana Sragen Garap Jalan Wisata Sangiran Ngebung-Manyarejo Terkendala
Sebelumnya, Aris menjelaskan curah hujan tinggi sehingga membuat tanah bergeser dan jalan rusak. Area tanah yang bergeser berada di dekat parit.
“Kejadian awal pada Kamis [20/1/2022] belum separah ini. Warga melakukan gotong-royong yang dihadiri pemerintah desa. Kami mengecor jalan,” kata dia.
Dia menceritakan jalan yang sudah diperbaiki warga itu sempat bisa dilewati kendaraan roda empat pada Kamis (27/1/2022). Namun, hujan lebat kembali turun sehingga membuat tanah bergerak dan jalan ambles.