Solopos.com, KLATEN — Dua kepala desa (Kades) di Kecamatan Tulung, Klaten rela berbagi tanah bengkok yang merupakan gaji mereka selama memimpin. Hal itu dilakukan untuk memperbaiki perekonomian masyarakat setempat. Dua pemimpin yang berbagi tanah bengkok itu adalah Kades Sorogaten dan Dalangan.
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Kades Sorogaten, Hari Harsono, mengaku tidak layak jika menerima 4 Hektar (Ha) sawah bengkok dari jabatannya. Menurutnya tanah bengkok tersebut terlalu luas jika hanya untuknya.
“Saya merasa kurang layak jika harus menerima semuanya. Lalu sekitar 3 Ha sawah bengkok saya berikan supaya dikelola warga,” ungkap Hari kepada Solopos.com di wilayah Tulung, akhir pekan kemarin.
Ia menuturkan mayoritas warga bekerja sebagai buruh tani. Pria yang memiliki toko peralatan pertanian itu mengungkapkan dirinya memang membutuhkan uang. Namun, masih banyak warga yang lebih membutuhkan daripada dirinya. “Saya memang masih membutuhkan uang, namun itu bukan tujuan utama saya,” paparnya.
Ia sendiri mengaku telah berkonsultasi kepada keluarganya supaya memberikan sebagian besar tanah bengkoknya kepada warga. Hari yang dilantik menjadi Kades beberapa waktu lalu itu hingga saat ini hanya mengelola dan memanfaatkan tanah bengkok kurang dari 1 Ha. Rencananya, dia memberikan tanah bengkok kepada warga hingga dirinya tidak lagi menjabat sebagai Kades.
Sementara, Camat Tulung, Rohmad Sugiarto, mengapresiasi dua Kades yang mau berbagi kepada rakyatnya. “Kades tersebut memang totalitas dalam mengabdikan diri kepada masyarakat,” ungkapnya kepada Solopos.com di Tulung.
Dia berharap kinerja dari Kades itu tetap berjalan baik dan tidak sombong. Selain itu, tanah bengkok yang ibisa dikelola secara maksimal oleh masyarakat setempat.