SOLOPOS.COM - Tim mengecek tanah ambles atau sink hole di Giritontro, Wonogiri, November 2019 lalu. (Istimewa/BPBD Wonogiri)

Solopos.com, WONOGIRI — Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) merekomendasikan sejumlah hal yang harus dilakukan warga di lokasi sekitar tanah ambles di Wonogiri.

Data yang diperoleh Solopos.com, tanah ambles akibat pelarutan batu gamping di bawah tanah Wonogiri tersebar di 13 dusun, 12 desa/kelurahan dan 6 kecamatan. Perinciannya:
– Kecamatan Eromoko meliputi Dusun Ngringin di Desa Basuhan
– Kecamatan Pracimantoro meliputi Dusun Joho Kidul di Desa Joho, Dusun Gondang dan Dusun Salam di Desa Wonodadi
– Kecamatan Giriwoyo meliputi Lingkungan Tamen di Kelurahan Girikikis
– Kecamatan Giritontro meliputi Dusun Wates di Desa Bayemharjo dan Dusun Tambak di Desa Tlogosari
– Kecamatan Paranggupito meliputi Dusun Bangampel dan
Dusun Glagah Ombo di Desa Gendayaan, Dusun Gunturharjo di Desa Gunturharjo, serta Dusun Tumpak di Desa Ketos.
– Kecamatan Manyaran meliputi Dusun Jetis Kidul di Desa Bero dan Dusun Platar di Desa Pijiharjo

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Sok Kuat Tolak Pakai Masker, Binaragawan Meninggal karena Corona

Ekspedisi Mudik 2024

“Intinya, tanah ambles karena di bawah tanah ada batu gamping yang larut akibat air. Lalu terbentuk rongga, kemudian tanah di atasnya ambles. Jadi, tanah ambles bukan karena air di dalam tanah disedot PDAM,” ucap Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Wonogiri, Bambang Haryanto, kepada Solopos.com, Selasa (11/2/2020).

Sesuai rekomendasi Badan Geologi untuk mengantisipasi tanah ambles ke depannya yakni BPBD dan warga setempat membuat drainase sederhana untuk mengalihkan aliran air hujan. Namun, sesuai rekomendasi Badan Geologi, saluran harus dibuat kedap air.

Hindari Motor Ngerem Mendadak, Bus Mira Sosor Kios di Mendungan Kartasura

“Mau enggak mau pemilik sawah harus merelakan sawahnya. Kalau sawah dipakai akan membahayakan jiwa, tanahnya sewaktu-waktu bisa ambles. Akan lebih baik area sekitar tanah ambles tidak dijadikan sawah. Bisa dijadikan tegalan atau kebun,” imbuh Bambang.

Jika tetap jadi sawah, Bambang menambahkan akan ada banyak air yang akan masuk ke tanah. Kalau itu terjadi batu gamping di dalam tanah semakin larut.

Selanjutnya, sebelum ada mitigasi struktural pada sinkhole, warga diimbau tak beraktivitas, mendekat, berkumpul, atau melintas terlalu dekat dengan lubang amblesan. Utamanya saat dan setelah hujan deras.

Pengamat: Fit & Proper Test Cuma Formalitas, Gibran-Purnomo Sudah Jadi

Warga juga diminta membuat rambu peringatan rawan ambles di areal yang berpotensi ambles setidaknya 10 meter dari lubang. Ini untuk menghindari bahaya tanah ambles vertikal maupun horizontal

Pemantauan intensif atas perkembangan lokasi tanah ambles harus terus dilakukan. Jika terus berkembang dan mendekat ke arah permukiman, warga harus segera melapor ke pemerintah daerah setempat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya