SOLOPOS.COM - Penampilan Polisi Cilik di Car Free Day Boyolali, Minggu (23/10/2022). (Istimewa/Surya)

Solopos.com, BOYOLALI — Edukasi tertib lalu lintas sejak dini bagi anak-anak dinilai penting, salah satunya melalui polisi cilik (pocil). Kanit Kamsel Satlantas Polres Boyolali, Ipda Budi Purnomo menilai penanaman jiwa tertib lalu lintas kepada anak-anak sejak usia dini sangat penting.

“Ada instruksi untuk memberikan pemahaman bidang lalu lintas mulai dari usia anak di sekolah. Sehingga nanti saat dia sudah mengendarai kendaraan bermotor, dia akan tertib, dia akan patuh terhadap aturan lalu lintas yang ada,” ucap dia kepada Solopos.com di Car Free Day Boyolali, Minggu (23/10/2022).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Upaya penanaman jiwa tertib lalu lintas itu, kata Budi, salah satunya melalui kegiatan ekstrakurikuler pocil. Menurut Budi, kegiatan pocil memberi pemahaman secara langsung kepada anak-anak sejak dini untuk tertib berlalu lintas.

“Di situ, kami sisipkan sedikit tentang pemahaman berlalu lintas. Misalnya sebagai pemboceng, mereka harus menggunakan apa saja, sebagai pengendara mereka harus menggunakan apa saja, seperti helm dan membawa surat-surat. Sehingga dia tau kewajiban sebagai pembonceng atau pengendara saat berkendara,” ucap dia.

Baca Juga: Seru! Parade Merapi Merbabu, Ajang Unjuk Gigi Keragaman Seni Budaya Boyolali

Lebih lanjut, Budi menjelaskan setidaknya ada 12 gerakan tertib lalu lintas yang menjadi fokus pesan yang disampaikan dalam penampilan pocil.

“Kami ada 12 gerakan lalu lintas. Jadi mulai dari gerakan pertama menghentikan dari segala penjuru, stop kanan, stop kiri, memperlambat kanan, memperlambat kiri, kami aplikasikan di situ,” ucap dia.

Jadi anak-anak paham caranya mempercepat memperlambat saat terjun di kehidupan langsung. Paling tidak, kata Budi, mereka setelah lulus sekolah dasar mengetahui cara menyeberang dengan baik, dan lainnya.

“Ini [pocil] memang kesempatan kami untuk memberikan pengetahuan di bidang lalu lintas di usia dini. Biasanya anak-anak usia dini lebih peka, dan dia akan teringat terus hal yang diperbolehkan dan yang tidak diperbolehkan,” ucap dia.

Baca Juga: Semarakkan Hari Santri Nasional, Ribuan Santri Boyolali Bentangkan Bendera 1 Km

Dalam hal ini, Satlantas Boyolali membina secara langsung kegiatan ekstrakurikuler itu, terutama untuk baris berbarisnya. Budi mengatakan kegiatan pocil juga menjadi sarana mendidik kedisiplinan anak melalui baris berbaris.

Sementara, sekolah yang mengaktifkan kegiatan ekstrakurikuler pocil di Boyolali satu-satunya baru SDN 3 Boyolali. Kepala Sekolah SDN 3 Boyolali, Dwi Lestari Rin Ariyani menjelaskan ekstrakurikuler pocil di sekolahnya mulai aktif pada 2014.

“Bekerja sama dengan polres Boyolali, kami menjadi pilot project tentang kegiatan pocil,” ucap dia kepada Solopos.com di lokasi yang sama.

Rin mengatakan pocil SDN 3 Boyolali cukup sering mewakili Boyolali tampil di tingkat Polda. Meskipun dua tahun selama pandemi sempat terhenti, pocil saat ini sudah mulai tampil lagi di beberapa acara undangan.

Baca Juga: Sego Congor, Kuliner Hidden Gem dari Boyolali yang Bikin Penasaran

Pocil di SDN 3 Boyolali beranggotakan siswa dari kelas IV, V, dan VI dan dilakukan regenerasi setiap tahunnya. Ekstrakurikuler pocil aktif latihan setiap dua kali dalam satu pekan.

“Memang satu-satunya andalan ekstrakurikuler di sekolah kami itu pocil. Ini sesuai dengan karakter kurikulum merdeka. Anak mempunyai tanggungjawab, mempunyai jiwa sosial yang tinggi, mempunyai rasa nasionalisme. Ini ada dalam kegiatan kurikulum merdeka,” tandas Rin.

Rin mengatakan kurikulum merdeka menjadi tolak ukur SDN 3 Boyolali dalam mengadakan ekstrakurikuler di sekolah.

Sementara itu, pelatih koreografi pocil, Lidia Ruri Intan Apriyanti, mengatakan koreo dan lagu yang ditampilkan pocil SDN 3 Boyolali dalam acara-acara itu selalu berubah.

Baca Juga: Hari Terakhir Audisi PB Djarum, 3 Atlet Sukoharjo dan Boyolali Masih Bertahan

“Setiap perform kami memang harus menampilkan koreo yang baru. Jadi di koreo itu tetap harus ada unsur olahraga, senam, dan 12 gerakan lalu lintas,” ucap dia di lokasi yang sama.

Pada penampilan terbaru pocil di Car Free Day, Minggu (23/10/2022), pocil menampilkan koreo dengan lagu daerah Kakak Enda dan terompet pemersatu.

“Koreo pertama Kakak Enda ini lagu daerah, kedua terompet pemersatu. Itu menggambarkan bahwa kami bersatu dan mencintai lagu daerah. Jadi kami juga bersemangat,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya