SOLOPOS.COM - Ilustrasi tambang emas ilegal (Dok/JIBI/SOLOPOS)

Solopos.com, SOLOK SELATAN – Sebanyak empat orang meninggal dunia setelah tambang emas ilegal mengalami longsor di Kabupaten Solok Selatan, Sumatra Barat. Selain empat korban meninggal, satu orang ditemukan dalam kondisi patah kaki.

"Empat ditemukan meninggal dunia, satu mengalami patah kaki dan patah tulang punggung," kata Kapolres Solok Selatan, AKBP Tedy Purnanto, saat dimintai konfirmasi, Senin (10/5/1021) malam.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Empat korban yang ditemukan meninggal itu adalah Iyas, 35, warga Jorong Bukik Malintang Nagari Lubuk Gadang, Kecamatan Sangir. Kemudian Buyung, 40, warga Jorong Bidar Alam Nagari Bidar Alam, Kecamatan Sangir Jujuan.

Sering Dicerca, Mahfud Doakan Dosa Tengku Zulkarnain Diampuni

Ekspedisi Mudik 2024

Lalu Ad, 40, warga Jorong Sungai Rambutan Nagari Lubuk Gadang Selatan, serta Sizal, 45, warga Jorong Sungai Rambutan Nagari Lubuk Gadang Selatan Kecamatan Sangir. Sedangkan satu korban yang patah kaki ialah Sitio, 37, warga Jorong Sungai Rambutan Nagari Lubuk Gadang Selatan.

"Keempat korban yang meninggal dunia telah tiba di rumah duka," kata Tedy.

Tedy mengatakan proses pencarian masih dilakukan. Diperkirakan masih ada korban lainnya yang tertimbun. "Masih dalam pencarian," ujarnya.

KPK Terima Informasi Suap Maret 2021, Begini Kronologi OTT Bupati Nganjuk

 

Bukan Pertama

Peristiwa longsor ini diketahui terjadi pada Senin (10/5) pagi. Tambang emas yang berada di Timbahan, Jorong Kapalo Koto, Nagari Abai, Kecamatan Sangir Batang Hari, Kabupaten Solok Selatan, Sumatra Barat, disebut ilegal.

"Kejadiannya sekitar pukul 07.30 WIB. Siang tadi kita baru dapat laporan. Informasi sementara, ada empat orang yang tertimbun longsor," kata Kepala Kantor SAR Kelas A Padang Asnedi, kepada wartawan.

Asnedi mengatakan longsor di lokasi tambang itu bukan sekali ini terjadi. Sebelumnya, menurut Asnedi, lokasi tambang itu pernah longsor Januari lalu.

Ustaz Tengku Zulkarnain, Jadi Penyanyi sebelum Hijrah

Saat itu ada enam orang yang tertimbun, empat di antaranya meninggal dunia. Asnedi mengatakan seusai longsor pada Januari, lokasi tambang itu sempat ditutup.

"Infonya [lokasi] yang terakhir kejadian kemarin penambangan emas ilegal ya. Sebenarnya, infonya sudah ditutup, kok masih ada?," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya