SOLOPOS.COM - Wakil Wali Kota Jogja, Heroe Poerwadi. (Harian Jogja/Sirojul Khafid)

Solopos.com, JOGJA — Kasus positif pada peserta didik yang menjalani Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kota Jogja bertambah tiga orang. Sehingga peserta didik yang positif Covid-19 menjadi tujuh orang. Empat kasus berasal dari satu sekolah, dan sisanya satu kasus satu sekolah. Sehingga total empat sekolah.

Wakil Wali Kota Jogja, Heroe Poerwadi mengatakan kasus ini merupakan hasil skrining acak di 14 sekolah baik SD, SMP, SMA, maupun SMK di Jogja. Sampai 30 November mendatang, target skrining pada 17 sekolah. Sejauh ini sudah ada sekitar 1.500 orang yang disampling tes Covid-19 dari target 2.050 orang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kami sengaja mencari [dengan skrining acak], bukan menemukan. Kami ingin melihat, apakah kondisi kasus Covid-19 di Jogja, apakah betul-betul rendah,” kata Heroe, Jumat (26/11/2021).

Baca juga: Skrining Acak, Empat Siswa di Kota Jogja Positif Covid-19

Ekspedisi Mudik 2024

Empat sekolah tersebut kini libur selama lima hari untuk kebutuhan tracing. Apabila tracing beberapa tahap sudah selesai, maka PTM bisa berlanjut lagi. Tentunya selain untuk peserta didik yang positif.

Pada tracing pertama di kasus sekolah yang memiliki empat peserta didik positif, dari 79 kontak erat yang dites, hasilnya negatif semua. Sementara tracing dari tiga kasus lainnya masih dalam proses.

Semua peserta didik yang positif saat ini menjalani isolasi mandiri. Mereka tergolong tanpa gejala. Terkait asal muasal kasus, Heroe tidak bisa memprediksinya. Namun, ada salah satu dari peserta didik yang sempat bertemu dengan keluarga dari luar kota.

“Yang lainnya belum dapat gambaran bagaimana dan segalanya,” kata Heroe yang juga Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Jogja.

Baca juga: Siswa SMA SMK Sleman Positif Covid-19 Dirawat di Isoter Jogja

Meski ada temuan tujuh kasus positif, Heroe berpendapat kondisi ini tergolong aman. Terutama melihat dari perbandingan jumlah dan tidak adanya penularan pada kontak erat. Meski begitu, Pemkot Jogja berupaya melihat kronologi kasus positif ini. Selain itu, akan ada pula review protokol kesehatan (prokes) di sekolah-sekolah.

Dari temuan ini, Wakil Ketua Komisi D DPRD Kota Jogja, Krisnadi Setyawan mengatakan tidak boleh ada penambahan frekuensi atau jumlah pertemuan pada PTM. Perlu adanya pengawalan secara ketat terkait hal itu.

Krisnadi beranggapan kasus di sekolah tersebut berasal dari lingkungan luar sekolah. “Tetep dari lingkungan orang dewasa, dari anak-anak mobilitas mereka rendah, yang tinggi orang dewasa. Saya kira pengawasan PTM relatif cukup baik, meski sering kali justru orang tua atau desakan dari lingkungan untuk semakin melonggarkan,” jelasnya.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya