SOLOPOS.COM - RSUD Dr Moewardi Solo. (Liputan6.com)

Solopos.com, SOLO -- Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD dr Moewardi Solo kesulitan mencari tukang untuk proyek penambahan ruang isolasi baru untuk pasien corona.

Padahal ruang isolasi baru itu sangat dibutuhkan mengingat jumlah pasien dalam pengawasan atau PDP terkait corona terus bertambah setiap harinya.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Para tukang enggan bekerja di lingkungan rumah sakit. Akibatnya proyek yang ditarget selesai pekan ini pun molor. Kendati begitu, manajemen menargetkan pada akhir pekan seluruh tambahan ruang isolasi itu rampung dibangun.

Dana Desa Belum Cair, Kades di Sukoharjo Terpaksa Ngutang Untuk Anggaran Pencegahan Corona

Kasubbag Hukum dan Humas RSUD dr Moewardi Solo, Eko Haryati, mengatakan 10 ruang isolasi di rumah sakit tersebut hingga Senin (6/4/2020) masih penuh dengan PDP corona.

“Kendalanya kami susah sekali cari tukang. Enggak ada yang mau kerja di lingkungan rumah sakit. Apalagi, proyek ini kaitannya dengan Covid-19. Kendala kami hanya itu. Soal bahan bangunan semuanya lancar,” kata dia saat dihubungi Solopos.com, Senin.

Eko mengatakan proyek penambahan ruang isolasi tersebut sebenarnya mudah. Pekerja tidak perlu membongkar bangunan, melainkan hanya menambah sejumlah material di ruang Anggrek nonisolasi.

Rapid Test 6 ODP Sukoharjo Positif Corona, 4 Orang Tanpa Gejala

“Ya, sebenarnya hanya menambah ruang yang sebelumnya belum ada. Menambah sekat, sesuai ruang isolasi yang menampung 30 pasien,” jelas Eko.

Sementara itu, dalam jumpa pers yang digelar di Balai Kota Solo, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Solo, Ahyani, menyebut persiapan RSUD Bung Karno Solo di Semanggi sebagai rumah sakit sentral corona sudah hampir rampung.

RSUD Bung Karno Hampir Siap Tampung Pasien Corona

Seluruh ruangan sudah siap digunakan namun tenaga medis dan operasional tenaga medisnya belum siap. RSUD ini bisa menjadi alternatif tempat perawatan PDP corona jika ruang isolasi RSUD dr Moewardi penuh.

Pemudik Karanganyar Terjaring Razia: Bukannya Jalani Karantina, Malah Ngamar Di Hotel

Namun, pasien yang dirujuk ke RSUD Bung Karno derajatnya hanya tingkat 1 dan 2 atau ringan ke menengah. “Belum [pasien] berat. Tapi ketika RSUD dr Moewardi sudah penuh, saya kira pasien derajat 3 dan 4 bisa dirujuk ke sana. Persoalannya tenaga medis,” ucap Ahyani yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Solo.

Data kumulatif hingga Senin, pasien terkonfirmasi positif corona masih satu orang dan belum bertambah. Selaian itu ada 45 PDP dengan perincian 15 orang masih menjalani perawatan di rumah sakit, 23 orang sembuh, dan tujuh orang meninggal dunia.

Kemudian, jumlah ODP mencapai 286 orang, dengan perincian ODP yang dipantau di rumah sakit sebanyak 154 orang. Mereka terdiri dari pasien rawat inap satu orang dan 153 pasien rawat jalan.

ODP yang dipantau puskesmas terbagi menjadi ODP rawat jalan 132 orang dan sudah bebas pemantauan 86 orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya