SOLOPOS.COM - Ilustrasi penanganan pasien Covid-19. (Reuters)

Solopos.com, SOLO -- RSUD dr Moewardi Solo menambah kapasitas ruang isolasi pasien Covid-19 hingga tiga kali lipat. Jika sebelumnya hanya bisa menampung 108 pasien, saat ini ruang isolasi RS tersebut bisa menampung total 300-an pasien.

Ada dua bangsal tambahan untuk ruang isolasi hingga bisa merawat hingga total 300-an pasien. Kasubbag Hukum dan Humas RSUD dr Moewardi Solo, Eko Haryati, mengatakan ruangan baru difungsikan awal pekan ini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Sebelumnya kami hanya menggunakan ruang Melati I dan Anggrek I. Nah, kami sudah membuka ruang Mawar 2 dan Mawar 3 yang sebelumnya untuk bangsal VIP perawatan umum,” katanya kepada Solopos.com, Selasa (15/9/2020).

Kasus Covid-19 Dari Klaster Lokal Terus Melonjak, DKK Solo Siap Ubah Pustu Jadi Rumah Isolasi

Eko mengatakan dari 300-an bed saat ini sudah terisi 80-an pasien atau sekitar 40 persen dari kapasitas ruang isolasi Covid-19 RSUD dr Moewardi. Perluasan ruang isolasi ini sebagai upaya antisipasi lonjakan pasien Covid-19.

“Kami lakukan mengingat RSDM adalah rumah sakit rujukan tersier Covid-19 Jawa Tengah,” ucap Eko.

Sesuai standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), ruangan isolasi tersebut harus mengikuti desain khusus, memiliki pintu, serta jalur khusus untuk pasien dan petugas yang terpisah dari pasien umum.

24 Warga Boyolali Meninggal Karena Covid-19, Belum Ada Satu Pun Ahli Waris Ajukan Santunan

Tiga Kali Memperluas Kapasitas

Dengan tambahan ruang isolasi Covid-19 tersebut, RSUD dr Moewardi hingga kini telah tiga kali memperluas kapasitas. Dari semula hanya 51 tempat tidur, menjadi 108 tempat tidur, kemudian 300-an tempat tidur.

Pada sisi lain, Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo mencatat 140 dari 320 bed yang tersedia telah terpakai hingga Selasa. Laporan itu mengalami update dua kali sehari pada pagi dan sore hari.

“Tidak hanya dari Solo, tapi rujukan daerah sekitar juga. Campur,” kata Kepala DKK Solo, Siti Wahyuningsih.

September Ini, Pedagang Pasar Tradisional Solo Kembali Harus Bayar Retribusi

Jumlah bed tersebut sedianya cukup untuk menampung warga Solo, namun karena menerima rujukan dari daerah lain jumlahnya bisa berkurang dari hitungan rasio.

“Saya berharap begini saja tidak tambah lagi. Atau kalau bisa kabupaten sekitar harus menyediakan bed RS sesuai dengan jumlah penduduknya. Kalau enggak ya bikin RS darurat dengan menghitung angka kesakitan berapa. Lalu butuh bed berapa begitu,” tandas Ning, sapaan akrabnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya