SOLOPOS.COM - Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni memberikan keterangan terkait bertambahnya pasien covid-19 di wilayahnya, Kamis (23/4/2020). (Abdul Jalil/Madiunpos.com)

Solopos.com, PONOROGO -- Pasien positif Covid-19 di Kabupaten Ponorogo bertambah sepuluh orang pada Jumat (17/7/2020). Lima kasus tambahan merupakan santri Pondok Modern Darussalam Gontor 2.

Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni, mengatakan lima santri Pondok Gontor 2 ini sebelumnya menjalani rapid test dan hasilnya reaktif. Setelah itu dilakukan tes swab PCR dan hasilnya ternyata positif.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

"Sejak dinyatakan reaktif, para santri ini sudah melakukan isolasi di fasilitas yang disediakan pondok. Kelima santri ini selanjutnya akan dirawat di RS Lapangan Surabaya bersama santri dan ustaz lainnya yang dinyatakan positif sebelumnya," jelas Ipong, Jumat malam.

Kecelakaan Sragen: Pengendara Motor Meninggal Dunia Seusai Tabrak Pohon

Sedangkan lima pasien positif Covid-19 lain yaitu warga Ponorogo dari berbagai desa. Dua di antaranya merupakan pasangan suami istri asal Desa Sambilawang, Kecamatan Bungkal. Pasien pria berusia 49 tahun dan pasien perempuan berusia 38 tahun.

Pasutri ini diketahui terkonfirmasi positif berawal dari suami yang mengeluh demam, batuk, dan sesak napas kemudian memeriksakan diri ke rumah sakit. Setelah diperiksa rapid test ternyata hasilnya reaktif. Istrinya yang saat itu mengantar juga ikut diperiksa rapid test dan hasilnya juga reaktif.

"Setelah dilakukan pengambilan swab, hasil PCR keduanya positif. Hasil tracing sementara ada empar orang kontak erat dan masih akan dilakukan penelusuran lebih lanjut," jelasnya.

Pengasuh Ponpes

Kasus selanjutnya yakni seorang pria berusia 58 tahun. Pria ini merupakan pengasuh pondok pesantren di Magelang. Pulang ke Ponorogo pada 3 Juli 2020 karena sakit. Sempat di rumah beberapa hari, kemudian tanggal 13 Juli 2020 memeriksakan diri ke rumah sakit dan menjalani rapid test dan hasilnya reaktif.

Kemudian menjalani tes swab PCR dan hasilnya ternyata positif. Hasil tracing sementara didapatkan empat orang kontak erat pasien tersebut selama di Ponorogo.

Kasus berikutnya yakni seorang perempuan berusia 31 tahun, warga Desa Plosojenar, Kecamatan Kauman. Pasien ini merupakan kontak erat hasil tracing dari kasus nomor 48 bagian dari kelompok kasus Ronowijayan.

14 Kasus Peredaran Narkoba di Kota Madiun Terungkap saat Pandemi

Kasus lain, Ipong melanjutkan yaitu seorang laki-laki berusia 35 tahun, warga Desa Winong, Kecamatan Jetis. Pasien ini merupakan kontak erar hasil tracing dari kasus nomor 48 atau bagian dari kelompok kasus Ronowijayan. Hasil pemeriksaan rapid test reaktif dan pemeriksaan tes swab PCR positif.

"Hasil penelusuran, keluarga pasien ini berada di Surabaya. Pasien ini sering pulang pergi Surabaya-Ponorogo. Jika dihubungkan dengan hasil tracing kelompok kasus Ronowijayan yang lain, pasien ini dimungkinkan menjadi sumber penularan dari kelompok kasus tersebut. Ini melihar riwayatnya yang selama ini sering ke Surabaya. Saat ini pasien tersebut sedang berada di Surabaya dan akan dirawat di Surabaya," jelasnya.

Dengan adanya tambahan sepuluh pasien positif itu, akumulasi kasus Covid-19 di Ponorogo menjadi 124. Dengan pasien sembuh ada 55 orang, pasien meninggal dunia empat orang, dan isolasi ada 65 orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya