SOLOPOS.COM - Pengunjung menikmati suasana di Wisata Waduk Gajah Mungkur atau WGM Wonogiri, Sabtu (17/4/2021) lalu. Mereka menjaga jarak dan memakai masker. Hari itu hari pertama wisata tersebut dibuka setelah sekian lama ditutup. (Solopos/Rudi Hartono)

Solopos.com, WONOGIRI – Konsultan PT Wiswakharman mengusulkan tiketing hanya diberlakukan di area taman wisata hasil pengembangan Wisata Waduk Gajah Mungkur atau WGM Wonogiri seluas 11 ha. Sementara, area wisata hasil perluasan di sisi barat taman wisata seluas 115 ha tidak diterapkan tiketing.

Usulan itu disampaikan pada forum Focus Group Discussion atau FGD Penyusunan Rencana Pembangunan Infrastruktur Kawasan Waduk Gajah Mungkur di Ruang Girimanik, Sekretariat Daerah atau Setda, akhir April lalu. Taman wisata diproyeksikan dilengkapi dengan jembatan layang dan kereta gantung. Selain itu banyak lagi wahana menarik yang ditawarkan, seperti taman satwa, teras pantai, dam, dan sebagainya.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pegawai PT Wiswakharman yang memaparkan materi, Indah, menyampaikan keputusan penerapan tiketing berada di tangan pengelola. Namun, pimpinannya, Andi Siswanto, mengusulkan tiketing hanya diterapkan di taman wisata hasil pengembangan Wisata WGM di area seluas lebih kurang 11 ha.

Baca juga: Imam Positif Covid-19, 1 Masjid di Banmati Sukoharjo Ditutup

Wahana

Di area tersebut direncanakan bakal ada banyak wahana yang bisa dinikmati pengunjung. Sementara, kawasan wisata di area perluasan sisi baratnya diusulkan bebas diakses masyarakat tanpa membayar.

Pengunjung dapat menikmati pemandangan waduk dengan berjalan kaki atau dengan berkendara di area tersebut. Pengunjung dikenai biaya jika masuk ke wahana tertentu, seperti taman pintar.

“Demikian masukan Pak Andi,” kata Indah.

Baca juga: Area Wisata Waduk Gajah Mungkur Wonogiri Dibuka Saat Lebaran

Jembatan Layang

Dia memaparkan, taman wisata terdapat banyak wahana, di antaranya jembatan layang. Berdasar master plan yang diamati Soloposs.com, jembatan itu rencananya berbentuk seperti hidung petruk, salah satu tokoh wayang. Masyarakat menyebut bentuk itu dengan irung petruk.

Jembatan dibangun dari area plaza dekat pintu masuk hingga di atas bibir waduk. Menurut Indah, pengunjung dapat menikmati pemandangan waduk dari jembatan itu. Mereka bisa berswafoto atau berfoto kelompok dengan latar waduk yang indah.

“Pengunjung juga bisa melihat tematik garden yang didominasi rerumputan, pohon tertentu, dan bunga,” kata Indah.

Baca juga: 4 Takjil Favorit Warga Soloraya, Mana Kesukaanmu?

Selain itu taman wisata dilengkapi teras pantai waduk. Teras pantai waduk dibangun lebih dari satu, yakni teras pantai waduk yang dapat diakses saat air waduk tinggi dan teras pantai waduk yang dapat diakses ketika air waduk surut.

Taman wisata juga direncanakan dibangun panggung terbuka dengan latar taman dan panggung budaya dengan latar waduk. Panggung ini dinilai akan menjadi tempat pentas seni budaya ikonik.

“Ada zona dam dengan memanfaatkan air waduk. Air dibendung, ketika air waduk surut dam akan tetap menampung air waduk. Di zona itu dibangun water park, anak-anak bisa bermain di area yang kedalamannya sudah dikontrol dan diberi pagar pengaman. Di dekatnya bisa dilengkapi air mancur berwarna-warni,” imbuh Indah.

Dia melanjutkan, otoritas Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo atau BBWSBS mengusulkan di zona dam dibangun masjid yang seolah terapung, baik saat air waduk surut maupun ketika tinggi.

Baca juga:  Sega Bancakan, Kuliner Ngangeni & Penuh Arti Khas Soloraya

Taman Satwa

Di taman wisata bakal dilengkapi taman satwa di sisi timur plaza. Satwa akan ditempatkan di kandang tepi pedestrian. Terkait perlu tidaknya pengunjung taman satwa ditarik tiket lagi dapat didiskusikan lagi. Di dekatnya terdapat zona kuliner dan taman bermain anak.

Konsultan mengusulkan pengunjung taman bermain anak tidak perlu ditarik biaya lagi. Di sisi timurnya ada ruang terbuka untuk camping ground dan tempat mancakrida.

“Vila dan konvention yang bisa disewakan untuk rapat-rapat dan kegiatan masyarakat dapat dibangun di taman wisata. Ada juga taman pintar seperti di Jogja. Di situ ada tempat untuk belajar iptek [ilmu pengetahuan dan teknologi], biologi, pemanfaatan air, sejarah, sosial, budaya, dan bisa dilengkapi bioskop 4D,” ucap Indah.

Sementara itu, Kepala Subdirektorat Perencanaan Teknis Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat atau Kementerian PUPR, Kusuma Wardani, menginformasikan perencanaan pengembangan Wisata WGM dimulai akhir 2020 lalu. Pihaknya masih membuka ruang untuk diskusi membahas ihwal proyek bersangkutan.

Baca juga: Sinyal Wahyu TN Comeback ke Persis Solo seusai Lebaran

Kereta Gantung

Sesuai perencanaan, wisata baru nanti akan dilengkapi cable car atau kereta gantung, camping ground, dan wahana lain yang sangat bagus. Dia menegaskan, realisasi proyek akan menyesuaikan kondisi dan kebutuhan lapangan.

“Penyiapan lahan juga perlu menjadi perhatian. Sesuai perencanaan, ada lahan cukup luas yang perlu dibebaskan. Terkait rekomtek [rekomendasi teknis], ada 11 dokumen yang perlu dilengkapi. Pihak Balai Besar [BBWSBS] sudah menyatakan siap membantu,” ulas perempuan yang biasa disapa Danik itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya