SUKOHARJO—Karang Taruna Merak Ati, Dani Wahyu, mengakui Taman Wijaya Kusuma, Kelurahan Sonorejo, Kecamatan Sukoharjo sudah menjadi lokasi bermain muda-mudi hingga larut malam sejak objek wisata itu belum rampung dibangun. Bahkan berdasarkan jejak yang ditinggalkan diketahui bahwa mereka mabuk-mabukan dan bermesraan di lokasi itu.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Pengakuan serupa juga dikemukakan Yatmi, warga setempat yang ditemui Ulah di luar batas para remaja itu, menurut dia, dimungkinkan karena kawasan taman yang dibuka sekitar Februari 2013 itu sangat gelap pada malam hari. Lampu penerangan yang dipasang di taman tersebut hilang dicuri. Alhasil, tempat gelap itu kini menjadi favorit muda-mudi tak bertanggung jawab untuk berpacaran. Warga sekitar lokasi pun risih dan merasa terganggu dengan aktivitas mereka, sampai-sampai karang taruna setempat merentang sepanduk larangan pacaran di taman itu. Langkah pemasangan spanduk itu pun didukung Yatmi. Hal itu ia harapkan mampu mencegah perbuatan maksiat di lingkungan taman. “Memang spanduk itu dipasang karena banyak yang sering menongkrong hingga dini hari. Warga merasa terganggu dengan aktivitas seperti itu,” ujarnya. Ketua Karang Taruna Merak Ati, Dani Wahyu, yang ditemui Setelah pasangan itu dipulangkan ke rumah masing-masing, karang taruna saetempat pun memutar otak demi mengantisipasi terulangnya aib erupa di kemudian hari. Diakui Dani, sejak taman wisata belum dibuka pun sejatinya banyak muda-mudi bermain di taman itu hingga malam. Berdasarkan sampah yang tertinggal diketahui bahwa mereka mabuk-mabukan dan bermesraan. ”Tapi tidak ada yang tertangkap. Setelah ada yang tertangkap ini, kami langsung memasang spanduk,” ujarnya. Berdasarkan pantauan Dengan spanduk itu, Karang Taruna Merak Ati menurut Dani, berharap kejadian serupa dapat diminimalisasi di kemudian hari. Pasalnya, tegas dia, selama ini lingkungan sekitar tempat tingganya itu diklaim bersih dari aktivitas judi dan mabuk-mabukan. Spanduk yang sudah dipasang sejak pekan lalu itu diharapya mampu menggelitik rasa malu pengunjung taman wisata baru itu.