SOLOPOS.COM - Ziarah di TMP Kusuma Bhakti beberapa waktu lalu. (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Taman Makam Pahlawan (TMP) Kusuma Bhakti, Jebres, Solo, dinilai belum layak menjadi TMP Nasional. TMP yang dibuka pada 1948 silam ini hanya memiliki fasilitas toilet dan musala.

Hal tersebut diungkapkan Pengelola TMP Kusuma Bhakti, Pandu Parmanto, 44, saat ditemui Solopos.com di TMP Kusuma Bhakti, Jumat (8/11/2013). Ia mengatakan sudah seharusnya permakaman tersebut dirombak dan disesuaikan standar TMP Nasional yang menarik bagi pengunjung. Hal itu diperlukan agar taman makam pahlawan juga bisa dijadikan tempat tujuan wisata.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Memang seharusnya TMP memiliki fasilitas seperti taman pintar, perpustakaan, dan fasilitas lain seperti relief-relief kepahlawanan agar pengunjung bisa menikmati suasana sekitar TMP. Jadi, pengunjung yang datang tidak hanya berziarah saja,” paparnya.

Ia mengatakan TMP Kusuma Bhakti memiliki lahan yang cukup luas dibandingkan dengan TMP lainnya, yakni seluas 4,6 hektare. Selain itu, jumlah makam di TMP tersebut terbilang cukup banyak, yakni 1.400 makam.

“TMP Kusuma Bhakti terkenal dengan lahannya yang luas dan makam yang banyak, tetapi sayang belum ada fasilitas-fasilitas penunjangnya. Saat ini ada tempat peristirahatan bagi pengujung yang kondisi bangunannya sudah rusak,” jelasnya.

Pakar sejarah dari Universitas Sebelas Maret (UNS), Sutanto, mengatakan di era globalisasi peran makam pahlawan harus mengikuti perkembangan. Hal itu untuk memelihara ingatan generasi muda terhadap perjuangan para pahlawan di masa penjajahan.

“Seperti juga pemakaman di Imogiri, ada suatu daya tarik bagi pengunjung untuk datang ke sana. Tetapi tidak merubah esensi makam sebagai tempat pemakaman,” jelasnya.

Ia melanjutkan, TMP Kusuma Bhakti seharusnya bisa seperti TMP di Bali yang selalu ramai dikunjungi turis-turis mancanegara. Berdasarkan pengakuan sejumlah mahasiswa UNS asal Solo, sebagian besar dari mereka belum pernah mengunjungi TMP Kusuma Bhakti. Saat memperingati hari pahlawan, mereka hanya diwajibkan melakukan upacara bendera di sekolah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya