SOLOPOS.COM - Mahjabin Hakimi (wikipedia)

Solopos.com, KABUL — Seorang anggota tim voli nasional wanita Afghanistan Mahjabin Hakimi dikabarkan dipenggal oleh Taliban. Kabar ini diungkap pelatih tim bersebut, Suraya Afzali, namun pihak keluarga Mahjabin membantahnya.

Dalam sebuah wawancara dengan Independent, Afzali menyatakan Mahjabin terbunuh, tetapi mengatakan tidak ada orang lain selain keluarga atlet yang tahu persis waktu atau tindakan dari insiden tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dilansir Liputan6 dari WCTI12, Sabtu (23/10/2021), Mahjabin Hakimi diduga dipenggal Taliban pada awal Oktober 2021. Insiden tersebut kemungkinan tetap disembunyikan karena keluarga Hakimi telah diancam untuk diam.

Afzali mengatakan kepada Independent bahwa ada banyak atlet wanita yang “diancam”, terutama mereka yang telah berkompetisi di berbagai perlombaan asing dan domestik, atau muncul di program media, seperti anggota tim voli nasional.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Erdogan akan Usir 10 Dubes Negara-Negara Barat, Termasuk AS

Menurut Afzali, sejak pengambilalihan Taliban baru-baru ini, mereka telah secara aktif mencari atlet wanita di berbagai kota dan menyerang rumah mereka. Pelatih tim voli nasional Afghanistan tersebut juga mengatakan bahwa hanya ada dua pemain bola voli di tim yang bisa meninggalkan Afghanistan.

Sementara itu, seperti dilaporkan Alt News, keluarga menyatakan Mahjabin Hakimi tidak dibunuh oleh Taliban. Seorang anggota keluarga mengatakan dia meninggal pada 6 Agustus lalu. Kerabat itu juga membagikan foto batu nisan Mahjabin yang memiliki tanggal kematiannya tertulis di atasnya.

Skandar Hakimi, kakak Mahjabin, mengubah profil Facebook miliknya menjadi lingkaran hitam pada 7 Agustus lalu. Dalam kolom komentarnya, seseorang menulis: “Kami berdoa untuk saudara perempuanmu.”

Pada 9 Agustus, Skandar mengunggah foto adiknya itu dengan perlengkapan militer. “Saya akan selalu bangga padamu, saudariku,” ucapnya dalam keterangan foto.

Baca Juga: Lukisan Picasso Terjual Hampir Rp1,5 Triliun dalam Lelang di Las Vegas

Dugaan Bunuh Diri

Alt News terhubung dengan anggota keluarga Mahjabin melalui panggilan telepon. Aktivis Afghanistan yang berbasis di Kanada, Farishta Barez, membantu situs berita ini berkomunikasi dengan menafsirkan dari Persia, salah satu dialek terkemuka di Afghanistan.

Kerabat itu membenarkan bahwa Skandar adalah saudara Mahjabin. Dalam percakapan itu terungkap bahwa Mahjabin bertunangan dengan salah satu Majid Khan pada 2020. Sejak itu, dia tinggal di rumah tunangannya di Kabul. Mahjabin akan menikah tak lama sebelum kematiannya.

Lebih lanjut kerabat itu mengungkapkan bahwa Mahjabin mendapat beasiswa dari Amerika Serikat. Hal ini yang menjadi penyebab konflik dengan mertuanya. Alt News telah menghubungi tunangan Mahjabin, tetapi belum mendapat respons.

Baca Juga: China akan Hapus PR dan Bimbel Berlebihan yang Membebani Siswa

“Dia tidak dibunuh oleh Taliban pada bulan Oktober. Kematian Mahjabin terjadi pada 6 Agustus dan tubuhnya ditemukan di kamar mandi tunangannya di Kabul,” kata anggota keluarga Mahjabin.

“Dia mengklaim Mahjabin mencekik dirinya sendiri sampai meninggal. Namun, keluarga kami mencurigai adanya tindakan curang yang dilakukan oleh mertuanya.”

Kerabat itu juga membagikan foto nisan Mahjabin. Batu nisan itu bertuliskan, “Makam almarhumah Mahjabin Hakimi putri Mohammad Sarwar Hakimi yang bergabung dengan rahmat Allah pada Jumat malam, 15/5/1400 [kalender Persia] pada usia 25 tahun.”

“Mahjabin adalah panutan bagi gadis dan wanita muda. Sama seperti ayahnya, Md Sarwar Hakimi, dia tertarik pada olahraga seperti bola voli dan bola basket. Sejak 2015, Mahjabin bekerja di Kementerian Dalam Negeri,” ujar kerabat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya