SOLOPOS.COM - Seorang pekerja mengambil material besi kolom dan dimasukan ke dalam bak mobil pikap di depan eks gedung koperasi yang terletak di wilayah Kelurahan Sragen Tengah, Sragen, Senin (11/5/2020). (Solopos/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen tetap akan membangun dua pusat kuliner senilai Rp2,1 miliar. Dana untuk keperluan pembangunan itu tetap tersedia dan tidak terdampak penanganan Covid-19.

Dana pembangunan selter food court yang menempati lahan eks gedung Pancamarga Sragen dan eks gedung koperasi tak tersentuh dana refocusing untuk penanganan wabah virus corona.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dana pembangunan dua proyek kuliner tersebut berasal dari dana insentif daerah (DID) senilai Rp2,1 miliar yang peruntukkannya tidak bisa dialihkan.

Solopos Hari Ini: Transmisi Lokal bakal Kian Sporadis

Penjelasan itu disampaikan Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Sragen, Raden Suprawoto, saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Senin (11/5/2020).

Woto, sapaan akrabnya, mengatakan dana APBD yang bisa dialihkan untuk penanganan wabah Covid-19 hanya yang bersumber dari dana alokasi umum (DAU). Sementara dana alokasi khusus (DAK) dan DID tidak bisa dialihkan karena sudah ada ketentuan dari pusat.

10 Berita Terpopuler: Dentuman di Jateng hingga Mbah Minto

Woto menerangkan proyek pusat kuliner di eks gedung Pancamarga Sragen sudah selesai lelang. Dari pagu Rp1,5 miliar, bisa mendapatkan harga penawaran senilai Rp1,39 miliar.

Selama dua pekan ke depan pihaknya menyiapkan dokumen kontrak dan selanjutnya tanda tangan kontrak. Pekerjaan pembangunan pusat kuliner Sragen tersebut bakal dilaksanakan dalam waktu 150 hari kalender.

Kapasitas 21 Pedagang

“Kuliner itu lebih ke selter food court dengan kapasitas 21 pedagang. Di bagian depan nanti ada semacam stage untuk pentas musik para seniman. Mulai bulan depan sudah bisa dimulai pekerjaannya. Kalau untuk proyek kuliner di eks gedung koperasi berbeda konsepnya. Proyek itu didesain seperti selter yang ada di selatan Lapangan Kottabarat Solo, yakni berupa los dengan anggaran senilai Rp650 juta. Proyek itu masih dalam proses lelang di unit layanan pengadaan,” kata Woto.

Bagaimana Kabar THR Buruh di Solo? Ini Kata Pengusaha

Dia menerangkan prinsipnya Disperkim Sragen hanya membangunkan sarana dan prasarana di pusat kuliner Sragen itu, sedangkan penggunaan diserahkan kepada dinas terkait.

Lahan di eks gedung Pancamarga cukup luas, yakni mencapai 3.000 meter persegi sedangkan yang di eks gedung koperasi luasnya hanya 1.000-an meter persegi.

Sementara bangunan eks gedung koperasi dan eks gedung Pancamarga sudah dirobohkan. Kayu-kayu dan kusen sudah diambili dan ada bangunan yang sudah rata tanah. Para pekerja mengambili besi-besi bekas kolom bangunan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya