SOLOPOS.COM - Pelanggan bertransaksi menggunakan aplikasi MyPertamina di sebuah SPBU. (Antara/HOPertamina)

Solopos.com, JAKARTA–Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menyatakan pembelian BBM di seluruh stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) dilakukan secara otomatis dan terukur lewat aplikasi MyPertamina.

“Saat sudah ada kriteria yang jelas nanti diset di digitalisasinya kalau yang tidak berhak ini [BBM] tidak bisa ngocor dari nozzle-nya. Kalau sekarang tanpa pengaturan kasihan operator SPBU-nya ada yang dipukuli dan dipaksa, nanti tidak bisa ngocor dari sananya sudah tidak bisa,” kata Nicke saat Gathering Pemimpin Redaksi Media, Jakarta, Rabu (9/6/2022) malam.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Nicke menambahkan sistem secara otomatis bakal mengunci alokasi BBM subsidi pada kendaraan yang tidak terdaftar pada aplikasi MyPertamina atau yang sudah melebihi kuota konsumsi pada hari itu.

Menurut dia, acuan kriteria penerima itu nanti diidentifikasi masing-masing lewat pelat nomor kendaraan yang belakangan mesti terdaftar pada aplikasi MyPertamina.

Disisi lain, Nicke menelaskan pemerintah akan mempercepat pengaturan pembelian bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite dan Solar melalui aplikasi.

Baca Juga: Pertamina: Dapat Pertalite, Nopol Harus Terdaftar di MyPertamina

Pemerintah, jelas dia, tengah memfinalkan rancangan revisi Peraturan Presiden (Perpres) No. 191/2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak (BBM).

Nantinya revisi itu memuat petunjuk teknis terkait dengan kriteria konsumen dan sistem verifikasi untuk dapat mengakses BBM bersubsidi tersebut.

“Hari ini pemerintah sedang memfinalkan revisi Perpresnya sehingga nanti ada kriteria kendaraan dan masyarakat yang berhak untuk itu,” tutur dia.

Tak hanya itu, Pertamina juga tengah mengidentifikasi adanya penyelewengan konsumsi BBM bersubsidi di tengah masyarakat yang belakangan menyebabkan beban subsidi dan kompensasi BBM tertahan tinggi.

Dia mencontohkan penggunaan solar makin meningkat drastis pada kawasan industri seperti penambangan batu bara dan perkebunan sawit. Padahal kawasan itu tidak boleh menggunakan BBM bersubsidi solar.

Baca Juga: Pertamina Sudah Tentukan Lokasi Beli Pertalite Pakai MyPertamina, Aman?

“Sebetulnya truk-truk tambang batu bara itu tidak berhak dapat solar subsidi juga untuk sawit yang terjadi mereka di Permen sekarang sampai roda 6 itu berhak dapat solar subsidi yang terjadi sekarang bagaimana roda tetap 6 jadi ada yang nambah rodanya itu supaya tetap menerima,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya