SOLOPOS.COM - Kampung Jatirejo RT 003/RW 039 Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Solo. (Solopos/Mariyana Ricky PD)

Solopos.com, SOLO -- Empat keluarga di Kampung Jatirejo RT 003/RW 039 Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Solo, mengungsi karena tak tahan dengan asap kebakaran TPA Putri Cempo.

Kampung yang berjarak sepelemparan batu dari TPA itu ditinggali 36 keluarga dengan 200-an jiwa. Selama kebakaran TPA, asap yang tertiup angin berembus hingga permukiman.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca juga: Warga Plesungan Karanganyar Terdampak Kabut Asap Capai Ribuan Orang

Asap putih yang terkadang hitam pekat dan berbau menyengat itu kerap membuat sesak napas. Warga setempat, Heriyanto, 45, mengatakan asap pekat itu muncul pada sore hingga malam hari.

Ekspedisi Mudik 2024

Warga bahkan enggak mau tinggal di dalam rumah dan memilih tidur di musala karena lebih terbuka. “Keluarga dengan balita pilih mengungsi. Hal tersebut sudah kami alami selama dua bulanan ini Kebakaran terjadi setiap kemarau,” kata dia.

Warga lain, Lasno Widodo, 49, menyampaikan hingga saat ini upaya Pemkot Solo belum bisa mengurangi asap maupun titik api di TPA. Ia mengaku hanya bisa pasrah.

Baca juga: Kabut Asap Paksa Puluhan Warga Plesungan Karanganyar Mengungsi

Selain membuat sesak napas, asap kebakaran juga membuat kepala pusing dan mata perih. Lasno mengaku baru setahun tinggal di kampung tersebut dan dua kali mengalami kejadian ini.

"Saya dan beberapa warga lain pindah ke sini karena dampak penataan Kali Anyar,” imbuhnya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Solo, Sri Wardhani Purwowidjojo, menyebut sudah mendistribusikan masker bagi warga terdampak kebakaran TPA Putri Cempo.

Baca juga: Konser Didi Kempot di Bekraf Festival Solo Diwarnai Kericuhan

Warga terdampak asap bukan hanya warga Solo, ada juga di Karanganyar sehingga membutuhkan koordinasi antarwilayah. "Kami terus menerjunkan tim untuk mendinginkan,” kata dia.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Solo, Gatot Sutanto, menyebut ada titik api baru di sisi timur, di tumpukan sampah baru.

“Titik api sebelumnya itu di sisi barat. Pemadaman di sisi timur ini sulit karena sampahnya masih baru, sulit dilalui kendaraan maupun petugas. Salah-salah, petugas kami yang terperosok,” ungkapnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya