SOLOPOS.COM - Pedagang sembako di Pasar Dibal, Boyolali, Nurwati, yang juga menjual minyak goreng tengah menimbang dagangan pada Selasa (8/2/2022). (Solopos/Ni'matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Sepekan setelah Kementerian Perdagangan (Kemendag) menetapkan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng, harga komoditas itu di Pasar Dibal, Ngemplak, Boyolali, masih belum sesuai aturan.

Jika sesuai aturan Kemendag, harga minyak goreng curah adalah Rp11.500/liter. Kemudian untuk harga minyak goreng kemasan sederhana senilai Rp13.500/liter, dan untuk minyak goreng kemasan premimum seharga Rp14.000/liter.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pantauan Solopos.com di Pasar Dibal Boyolali Selasa (8/2/2022), harga minyak masih belum sesuai aturan Kemendag, bahkan harganya berbeda-beda antarpenjual. Salah satu pedagang, Nurwati, mengatakan ia sudah dapat menjual minyak dengan harga lebih murah karena membeli di Pasar Legi, Solo.

Baca juga: 1 Guru SMPN 3 Sawit Boyolali Positif Covid-19, Ini Kronologinya

“Kalau saya jualnya paling murah itu Rp7.500 per setengah liter, jadi Rp15.000 per liter. Dari Solo sudah dapat murah. Itu saya hanya bisa beli satu karton ya setiap beli, dan isinya 12 liter,” kata Nur.

Satu Dua Karton

Nur mengatakan ia sudah memiliki langganan di Pasar Legi sehingga tidak harus antre. Namun, kata Nur, pedagang lain harus antre lebih dari satu jam untuk mendapatkan harga minyak yang lebih murah dari pasar.

“Pedagang yang antre gitu saya kasihan, satu jam lebih, bahkan bisa dua sampai tiga jam di Pasar Legi. Itu dapatnya hanya satu atau dua karton saja,” jelas Nur. Nur mengungkapkan memang ada perbedaan harga antarpedagang di Pasar Dibal Boyolali karena ada pedagang yang kulakan sendiri di Pasar Legi, ada juga pedagang yang membeli dari distributor yang datang langsung ke sana.

Baca juga:Pedagang di Boyolali Belum Jual Minyak Goreng Sesuai HET, Ini Alasannya 

“Kalau harga dari distributor ini masih tinggi. Selama ini saya cuma beli pas harga turun. Kalau tinggi seperti ini saya nggak mau beli, kasihan pembeli,” ungkapnya.

Sementara itu, pedagang lain, Endang, mengatakan harga minyak ditempatnya masih kisaran Rp19.000 hingga Rp20.000 per liter. Hal tersebut karena ia masih menjual minyak kiriman distributor yang berharga tinggi.

“Saya berharap harganya minyak bisa stabil. Jangan naik turun terus, kasihan rakyat kecil. Kalau seperti ini kasihan juga kami pedagang kecil,” katanya.

Baca juga: Eks Pasar Sapi Singkil Boyolali akan Dijadikan Wisata Edukasi Religi

Ia mengeluhkan perbedaan harga antara toko retail dengan pasar yang cukup besar. Endang mengatakan ia belum bisa memberi harga murah karena memang minyak goreng dari distributor belum turun.

“Kalau di sana harganya sudah Rp14.000, tapi sini nggak bisa ngasih harga seperti itu karena harga beli kami tinggi ya nanti modarke wong bakul cilik. Yang penting harga toko retail sama dengan pasar. Kalau beda ya pembeli jelas beli ke sana, kami pedagang kecil bagaimana dong? Minyak kami nggak habis-habis,” kata Endang.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya