SOLOPOS.COM - Siswa kelas VIII SMPN 1 Karanganyar mengikuti uji coba PTM, Senin (5/4/2021). (Solopos-Sri Sumi Handayani)

Solopos.com, KARANGANYAR — Pemkab Karanganyar menerapkan lima hari sekolah mulai tahun ajaran baru (TAB) ini. Penerapan lima hari sekolah inipun memantik reaksi pro kontra di kalangan orangtua.

Banyak orang tua yang mendukung lima hari sekolah. Namun tak sedikit pula yang keberatan dengan kebijakan tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Salah satu warga Ngringo, Maya Candra, mengaku tidak masalah dengan penerapan lima hari sekolah. Ia bahkan mendukung kebijakan Bupati Karanganyar Juliyatmono tersebut.

“Saya setuju lima hari sekolah. Jadi tiap Sabtu bisa libur menyesuaikan kerja orang tua,” kata dia yang anaknya duduk di bangku kelas V SD negeri di Ngringo kepada Solopos.com, Rabu (14/7/2022).

Ia mengaku pernah beberapa kali terpaksa membuat surat izin tidak masuk sekolah untuk anaknya agar tak masuk sekolah di hari Sabtu. Hal ini dikarenakan anak mengikuti kegiatan orang tua.

“Toh selama ini juga kalau hari Sabtu pelajaran hanya setengah hari,” tuturnya.

Baca Juga: Karanganyar Mulai Terapkan Lima Hari Sekolah

Senada disampaikan warga Jaten, Dewi Suryani, yang setuju dengan lima hari sekolah. Kebijakan tersebut memberikan waktu lebih bagi anaknya untuk bersosialisasi dengan teman di lingkungan tempat tinggalnya.

“Saya sih setuju saja. Setuju sama kebijakan Pemerintah asalkan itu baik untuk anak,” katanya.

Meski sebagian orangtua setuju, tak sedikit pula yang kontra dengan kebijakan lima hari sekolah. Bagi yang kontra, alasannya karena masih pandemi Covid-19.

Kekhawatiran orangtua siswa itu bukan tanpa alasan. Mereka khawatir keselamatan anak-anak karena pandemi masih belum berakhir.

“Memang sudah divaksin. Tapi tetap saja khawatir,” tutur warga Jaten, Wanti.

Baca Juga: Market Day Meriahkan Hari Terakhir MPLS di SDN 1 Tekaran Wonogiri

Ganggu Psikologis Siswa

Ia juga khawatir penambahan jam pelajaran akibat pemberlakuan lima hari sekolah akan berdampak terhadap psikologis anaknya. Anak akan belajar lebih lama di sekolah sehingga tidak memiliki waktu istirahat.

“Biasanya jam 1 siang sudah pulang, nanti kalau jadi lima hari otomatis pulang lebih lama. Kasihan tidak bisa tidur siang,” tuturnya.

Padahal sore hari anaknya masih harus mengikuti les di luar sekolah. Selain itu juga mengikuti taman pendidikan alquran (TPA). “Jadwalnya akan tambah padat,” katanya.

Meski demikian, ia tetap akan mengikuti kebijakan pemerintah terkait lima hari sekolah.

Baca Juga: Diduga Jadi Korban Perundungan, Seorang Siswa di Wonogiri Trauma

Kepala SMP Negeri 5 Karanganyar, Wardoyo, mengatakan lima hari sekolah akan mulai diterapkan Senin (18/7/2022). Pihaknya telah mengumumkan penerapan lima hari sekolah kepada seluruh warga di SMPN 5 Karanganyar.

“Sudah kita siapkan semuanya. Senin kita mulai terapkan lima hari sekolah,” katanya.

Secara teknis penerapan lima hari sekolah mengubah jadwal kegiatan belajar mengajar (KBM). Dari semula jam masuk pukul 07.00 WIB dan pulang sekolah pukul 13.10 WIB menjadi masuk pukul 07.00 WIB dan pulang pukul 15.15 WIB.

“Ada tambahan dua jam pelajaran setiap harinya. Khusus Jumat masuk pukul 07.00 dan pulang pukul 11.30 WIB,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya