SOLOPOS.COM - Ilustrasi mendapatkan penghasilan pasif (Freepik)

Solopos.com, JAKARTA — Investasi merupakan penanaman modal pada suatu badan atau lembaga, aset berharga, atau perusahaan, dalam rangka mendapatkan keuntungan di masa depan.

Adapun, bentuk investasi bermacam-macam, yaitu bisa berupa reksadana, obligasi, saham, emas, atau barang bermerk, demi mendapatkan keuntungan atau penambahan nilai di kemudian hari.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Bahkan, periode investasi tersebut dibagi berdasarkan waktunya, yaitu jangka pendek, menengah dan panjang. Dengan berinvestasi, imbal hasil yang didapatkan biasanya lebih besar daripada menabung karena dapat membantu investor menyesuaikan diri dengan inflasi yang terjadi setiap tahunnya.

Meski pada dasarnya mirip seperti menabung, saat berinvestasi kita tidak boleh pasif karena ada beberapa hal yang juga harus kita awasi terus. Bagi para pemula, ini tips berinvestasi yang dirangkum Tim Analis Bank Oversea-Chinese Banking Corporation (OCBC) NISP seperti dilansir Bisnis:

Baca Juga: Lagi Naik Nih! Cek Harga Emas 24 Karat Antam Selasa 14 September 2021

1. Komitmen

Investasi itu beda-beda tipis kayak membangun hubungan, nggak bisa buru-buru langsung pacaran atau ke jenjang pernikahan. Betul, kan? Ada proses dan langkah-langkah yang harus dilalui terlebih dahulu untuk bisa merasakan manisnya hubungan.

Begitu pula dengan investasi, untuk bisa merasakan hasil yang sepadan kita harus bersabar dan komitmen harus dikuatkan. Apa saja bentuk komitmennya? Komitmen untuk menyisihkan uang secara rutin, komitmen waktu, hingga komitmen menghadapi risiko.

2. Pastikan punya cukup uang

Nah, ini harus kamu perhatikan juga. Investasi memang asyik, tetapi komitmennya juga harus tinggi, sehingga sebelum berinvestasi, pastikan kebutuhanmu sudah tercukupi semua. Kamu juga perlu mengamankan dana darurat terlebih dahulu, apalagi di musim pandemi seperti saat ini, kondisi ekonomi semakin tak menentu.

Paling tidak, milikilah dana darurat tiga sampai enam kali dari penghasilan bulananmu. Jangan sampai gara-gara kamu berinvestasi, kehidupan kamu jadi lebih menderita, sehingga jika penghasilanmu tidak pasti, lebih baik menabung dengan cara klasik saja. Dengan demikian, jika ingin berinvestasi, pastikan uangnya dari berasal dari “dana dingin” alias bukan uang untuk kebutuhan sehari-hari yang sifatnya mendesak.

Baca Juga: Wapres Ingatkan Investor Muda Tak Terjebak Aksi Pompom Saham

3. Diversifikasi

Agar investasi kamu bisa cuan maksimal dengan risiko minimal, maka kamu harus melakukan diversifikasi, artinya, jangan habiskan dana kamu hanya untuk satu instrumen investasi. Sebar dananya di berbagai instrumen yang berbeda, misalnya obligasi 70 persen, deposito 10 persen, saham 20 persen.

Tujuannya meminimalisasi kerugian apabila ada instrumen investasi yang sedang turun.

4. Ketahui tujuan investasi

Tujuan investasi memang utamanya adalah untuk mendapatkan keuntungan, tetapi motif spesifik setiap orang bisa berbeda-beda. Ada yang ingin berinvestasi untuk tabungan jangka panjang, tetapi ada juga yang ingin berinvestasi untuk dijadikan media utama menambah kekayaan sebanyak-banyaknya.

Berbeda tujuan, berbeda risiko, pasti berbeda juga jenis investasinya. Nah, kamu perlu pastikan soal ini, supaya tak salah langkah saat berinvestasi.

5. Belajar, belajar, dan belajar

Saat berinvestasi, cobalah untuk mencari komunitas atau mentor yang bisa membimbingmu berinvestasi secara baik dan benar karena kita tidak menanam uang secara pasif, sehingga insting bisnis dan pasar investor pemula perlu sedikit diasah.

Investasi itu seperti berenang, kalau tidak ada guru yang membimbing, kita bisa tenggelam dan tidak ada yang menolong. Dengan begitu, penting bagi semua investor, apalagi investor pemula untuk mempelajari jenis-jenis investasi yang akan dijalankan, mulailah dari mempelajari syarat, ketentuan, biaya, aturan main, mekanisme keuntungan, dan risikonya.

Jangan asal-asalan menanam uang hanya dari mendengar gosip saja dan kalau perlu, konsultasikan dengan ahli keuangan terdekat.

Baca Juga: Perlu Tahu, Ini Jenis-Jenis Sertifikat Tanah di Indonesia

6. Waspada investasi bodong

Praktik penipuan dengan tawaran investasi bodong hingga saat ini masih terus memakan korban, terutama dengan dalih modal sedikit yang akan menghasilkan keuntungan besar. Selain itu, tak sedikit dari para oknum yang mencatut nama institusi atau organisasi lain untuk meyakinkan para korbannya.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengimbau masyarakat memanfaatkan layanan konsumen keuangan OJK untuk mendapatkan informasi mengenai aspek legal perusahaan investasi melalui Investor Alert Portal (IAP). IAP tersebut terdapat pada aplikasi mobile Sikapi Uangmu yang dapat diunduh melalui App Store dan Play Store atau situs Sikapi Uangmu melalui link http://sikapiuangmu.ojk.go.id/FrontEnd/CMS/Home.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya