SOLOPOS.COM - Pekerja di lahan pertanian milik Suyud di Desa Genting, Cepogo, Boyolali, memanen bawang merah, Kamis (18/5/2017). (Akhmad Ludiyanto/JIBI/Solopos)

Solopos.com, BOYOLALI -- Masyarakat Boyolali tidak perlu panik memborong beras di tengah pandemi Covid-19, sebab produksi beras di kabupaten itu dipastikan surplus pada April 2020 sebanyak 15.024 ton.

Kendati demikian, pandemi Covid-19 dimungkinkan mempengaruhi aktivitas petani di Boyolali. Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Boyolali, Bambang Jiyanto, mengatakan produksi padi periode Januari-Maret 2020 dengan luas panen 17.587 hektare mencapai 101.842 ton gabah kering giling.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Produktivitas padi di Kabupaten Susu tersebut mencapai 5,57 ton per hektare. Sementara luas panen pada April 3.968 hektare.

Round Up Corona Boyolali: Tambah 1 Warga Ngemplak

"Sedangkan khusus April 2020, produktivitas 58,02 kuintal per hektare, produksi gabah kering giling 23.024 ton. [Menjadi] beras setelah susut dan sebagainya menjadi 12.918 ton," kata dia kepada Solopos.com, Senin (20/4/2020).

Dengan jumlah penduduk sekitar 979.799 orang dan konsumsi 8.802 ton pada April, dia memperkirakan Boyolali surplus 15.024 ton beras.

Data Covid-19 Solo: Positif 18, PDP Meninggal 17, Pasien Sembuh Tambah 2 Orang

Bambang mengakui pandemi Covid-19 bakal berdampak untuk sektor pertanian di Boyolali. Dampak tersebut lebih menyasar pada kegiatan para petani.

"Para petani tentunya lebih hati-hati, jelas intensitas bekerjanya tidak seperti kalau suasana biasanya," lanjut dia.

Harga Sayuran

Sedangkan untuk produksi sayuran diperkirakan berdampak. Hal itu terkait dengan berkurangnya aktivitas petani yang memproduksi sayuran di Kabupaten Boyolali.

Kendati demikian, dia mengatakan sejauh ini sama seperti produksi beras, produksi sayuran aman. Petani Boyolali pada masa tanam saat ini menanam wortel, kubis, labu siam, dan sawi. Sedangkan cabai dan bawang putih yang juga ditanam di sejumlah kecamatan di Kabupaten Boyolali sudah ada yang siap panen.

Polres Boyolali: Ronda Boleh, Main Hakim Sendiri Jangan!

Dia berharap importir bawang putih mau membeli bawang putih produksi lokal dengan harga yang wajar. Sebab ada sekitar 89 hektare lahan bawang putih di wilayah Selo dan sekitarnya yang mulai panen.

Sementara itu, Kepala Desa Dibal, Budi Setiono, mengatakan pandemi Covid-19 belum berdampak signifikan terhadap pertanian di desa tersebut, termasuk petani yang terlibat produksi beras. "Aktivitas petani masih biasa, untuk hasil produksi juga tidak ada dampak," kata dia, Senin (27/4/2020).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya