SOLOPOS.COM - Sakit kepala (femaline.co)

Solopos.com, SOLO – Sakit kepala merupakan masalah yang sering dikeluhkan saat menjalankan ibadah puasa, terutama saat cuaca panas.

Menurut beberapa penelitian, empat dari 10 orang yang sedang berpuasa mengaku pernah mengalami kondisi ini. Sakit kepala umumnya dapat diatasi dengan mengonsumsi obat penghilang nyeri seperti Paracetamol, Ibuprofen, serta Naproxen.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Namun jika kondisi ini terjadi saat berpuasa dan sangat mengganggu apa yang seharusnya Anda lakukan?

Melansir dari Health.US News, Rabu (22/4/2020) terdapat lebih dari 150 jenis sakit kepala, namun setiap jenisnya membutuhkan penanganan yang berbeda.

Ekspedisi Mudik 2024

Hal tersebut dikarenakan penyebab sakit kepala saat puasa tiap orang berbeda-beda, ini tergantung kondisi fisik serta seberapa parah sakit kepala yang dirasakan.

Nah berikut beberapa penyebab yang umum terjadi ketika seseorang mengalami sakit kepala saat berpuasa:

Dehidrasi

Rasa haus saat berpuasa merupakan hal yang lumrah. Namun jika Anda sampai mengalami sakit kepala, ini merupakan gejala dehidrasi. Dehidrasi umunya terjadi karena tubuh kekurangan cairan.

Saat berpuasa sudah pastinya Anda tidak mengonsumsi cairan apapun, namun sangat disarankan untuk minum cukup banyak air putih saat berbuka puasa maupun sahur, untuk mencegah dehidrasi.

Dehidrasi atau kekurangan cairan menyebabkan volume otak Anda menyusut sehingga tidak mendapatkan asupan oksigen yang cukup. Akibatnya, selaput otak mengirimkan sinyal rasa sakit ke seluruh bagian otak.

Gejala lain dari dehidrasi selain sakit kepala adalah lemas, otot kram, sulit berkonsentrasi, urine berwarna pekat atau gelap, serta kulit sangat kering sampai bersisik dan mengelupas.

Round Up Covid-19 Sukoharjo: Kasus Positif Ajek 40, Masih Tertinggi Di Soloraya

Hipoglikemia

Hipoglikemia merupakan kondisi tubuh lemas dan pusing karena kadar glukosa dalam tubuh menurun drastis. Glukosa atau gula monosakarida ini sangat dibutuhkan oleh otak sebagai sumber energi untuk beraktifitas sehari-hari. Nah, karena Anda tidak makan atau minum apapun selama berjam-jam, tubuh akan kekurangan glukosa dan tidak mampu memompa darah ke otak.

Alhasil jika Anda tidak mendapatkan asupan glukosa yang cukup selama berpuasa, sakit kepala, pusing, mual, dan pikiran jadi linglung, tak dapat dihindari.

Putus kafein

Apakah Anda tergolong orang yang sehari-hari mengonsumsi minuman berkafein? Atau bahkan seorang pecandu kopi? Bisa jadi sakit kepala atau pusing yang Anda rasakan saat berpuasa dipengaruhi oleh hal tersebut.

Bagi seorang pecandu kafein, melewatkan sehari saja tanpa beberapa cangkir kopi akan menimbulkan pusing, lemas, mual, cemas, gelisah, serta sulit berkonsentrasi. Kondisi ini serupa jika perokok aktif tidak merokok beberapa jam saja.

Tak hanya itu, gejala putus kafein tidak dapat hilang dalam waktu singkat. Hal ini dapat bertahan mulai dari seharian penuh hingga dua bulan, tergantung pada seberapa sering mengonsumsi minuman berkafein.

Perubahan pola tidur

Selama bulan puasa Anda tentu mengalami perubahan pola tidur, karena harus bangun lebih pagi untuk makan sahur. Akibat dari jam biologis yang berubah ini membuat Anda jadi kurang tidur.

Menurut data kesehatan yang dipublikasikan oleh Missouri State University, kurang tidur dapat mengakibatkan sakit kepala yang menyakitkan dan memicu migrain pada beberapa orang.

Namun tak perlu khawatir, sakit kepala saat berpuasa dapat diatasi dengan berbagai cara tanpa harus meminum obat seperti saran dari Jack M. Rozental, MD, PhD, spesialis migrain di Northwestern Memorial Hospital, Chicago:

Transportasi Umum Boleh Beroperasi Tapi Mudik Dilarang, Perusahaan Otobus Wonogiri Bingung

Pijat ringan

Melakukan pemijatan ringan pada leher dan pelipis dapat meningkatkan aliran darah dan meredakan nyeri akibat pusing. Pijatan ini terbukti ampuh untuk menghilangkan sakit kepala secara cepat, dan meringankan kerja otot di sekitar kepala yang tegang.

Tutup mata dan istirahat

Menutup mata dan beristirahat merupakan cara yang tak kalah efektif untuk meringankan psuing Anda. Duduklah di ruangan yang tenang dan gelap dengan mata tertutup untuk merileksasi tubuh Anda sebentar. "Pasien dengan sakit kepala secara naluriah mencari lingkungan yang gelap dan tenang di mana mereka dapat tidur setidaknya selama beberapa jam," kata Rozental.

Kompres air hangat

Jika cara tersebut tidak berhasil coba letakkan bantal pemanas atau kain hangat di sekitar leher dan pangkal terngkorak Anda untuk meredakan pusing akibat saraf tegang. Jika hal ini tidak membantu, lakukan hal serupa menggunakan es batu sebagai gantinya.

Tidur

Selain menutup mata dan beristirahat, Anda juga dapat meringankan sakit kepala dengan cara tidur. Selain mendapat pahala dan baik bagi kesehatan tubuh, tidur juga dapat meredakan otot kepala yang menegang dan menyebabkan sakit kepala tersebut.



Namun perlu diperhatikan, jangan tidur terlalu lama karena saat puasa tubuh Anda akan kekurangan cairan, tidur terlalu lama ini dapat menguras tenaga saat Anda bangun.

Hindari stres

Beberapa masalah pusing juga disebabkan stres dan tekanan yang Anda alami. Oleh kerenanya, cobalah untuk sebisa mungkin menghindarkan diri dari sesuatu yang dapat membuat Anda stres. Selain itu, hindari lingkungan yang bising, tinggalkan pekerjaan sedikit lebih awal jika dapat dilakukan, atau minta pasangan untuk mengurus pekerjaan rumah atau anak-anak Anda.

Minyak Oles atau Balsam

Ada cara lain untuk meredakan sakit kepala saat puasa yaitu dengan mengoles minyak oles atau balsam pereda sakit yang kini banyak beredar di pasaran. Anda bisa memilih aroma yang Anda sukai. Rasa hangat dan aroma dari minyak oles bisa meredakan sakit kepala saat menjalankan puasa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya