SOLOPOS.COM - CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi, menjawab pertanyaan wartawan saat kunjungan di Solo, Senin (20/6/2022) malam. (Solopos.com/Ichsan Kholif Rahman)

Solopos.com, SEMARANG — CEO PSSI Semarang, A.S. Sukawijaya atau yang kerap disapa Yoyok Sukawi, memastikan tidak akan maju dalam Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI yang rencana digelar Februari 2023 mendatang. Selama ini, selain menjadi salah satu pemilik klub Liga 1, Yoyok Sukawi juga menjabat sebagai pengurus PSSI yakni sebagai anggota Komite Eksekutif atau Exco.

Kendati demikian, dalam KLB PSSI nanti, Yoyok memastikan tidak akan lagi mencalonkan diri dalam kepengurusan PSSI. Baik itu sebagai anggota Exco, wakil ketua umum, maupun ketua umum.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Anggota Komisi X DPR ini tidak menyebabkan alasan secara pasti kenapa dirinya tidak mau lagi masuk dalam kepengurusan PSSI. Ia hanya mengaku keputusan itu diambil karena dirinya ingin lebih fokus mengurus PSIS Semarang.

“Saya sampaikan bahwa saya tidak akan maju lagi dalam KLB bulan Februari mendatang. Baik mencalonkan atau dicalonkan. Saya tak akan maju, posisi apa pun,” tegas Yoyok dalam keterangan tertulis dari Jakarta, Rabu (23/11/2022).

Yoyok mengaku saat ini dirinya ingin lebih fokus membesarkan PSIS Semarang yang berkiprah di Liga 1. Oleh karenanya, ia pun akan menanggalkan jabatan di kepengurusan induk organisasi sepak bola Tanah Air itu.

Baca juga: Surat dari FIFA Janggal, PSSI Tetap Gelar KLB Sesuai Jadwal

“Mau fokus ke PSIS saja. Membesarkan PSIS dan membawa PSIS lebih profesional dari sebelumnya,” tegasnya.

KLB PSSI rencana digelar pada 16 Februari 2023 mendatang. Salah satu agenda utama KLB PSSI nanti adalah memilih kepengurusan baru.

Sekadar informasi, sebelumnya banyak pengamat maupun pencinta sepak bola Tanah Air yang menyoroti kepengurusan PSSI. Hal itu dikarenakan kepengurusan PSSI juga diisi para pemilik klub seperti halnya Yoyok Sukawi yang menjabat sebagai CEO PSIS Semarang.

Baca juga: Kantongi Lisensi, Hotel Rooms Inc Semarang Gelar Nobar Piala Dunia 2022

Hal ini dikarenakan rangkap jabatan pengurus dan pemilik klub akan membuat konflik kepentingan di tubuh PSSI. Dikhawatirkan kebijakan PSSI akan memberikan keuntungan segelintir orang yang juga menjadi pemilik atau pemegang saham terbesar di klub, terutama yang berstatus profesional, yakni Liga 1 dan Liga 2.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya