SOLOPOS.COM - Polres Wonogiri menggelar konferensi pers ungkap kasus 2020 di Mapolres Wonogiri, Kamis (32/12/2020). (Rudi Hartono)

Solopos.com, WONOGIRI -- Polres Wonogiri mengungkap tindak pidana pemalsuan merk dagang garam di masa pandemi Covid-19. Kadar yodium dalam garam juga dikurangi, sehingga tidak layak dikonsumsi.

Pelaku pemalsuan itu seorang laki-laki berinisial MAS, warga Wonogiri. Dia ditangkap polisi di Dusun Koripan, Desa Bulusari, Kecamatan Slogohimo, Wonogiri.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Rapid Test hingga Larang Kerumunan, Begini Ketatnya Pemkot Solo Saat Pergantian Tahun

Saat ini, Polres Wonogiri telah menyita barang bukti berupa tiga ton garam beserta alat yang digunakan untuk memalsukan garam, di antaranya timbangan, gayung, karung dan alat cetak garam. Saat ini kasus dalam proses penyidikan.

Kapolres Wonogiri, AKBP Christian Tobing, mengatakan merk yang digunakan untuk pemalsuan garam warga Wonogiri itu yakni Cap Cerdik dan NG. Merk asli keduanya berasal dari Jawa Timur. Pemilik asli kedua produk itu juga telah melakukan komplain.

Berdasarkan pemeriksaan di laboratorium, kata Tobing, kadar yodium di kemasan tidak sesuai standar layak dikonsumsi, di bawah 30 ppm. "Jadi selain merk dan kemasan dipalsukan, pelaku juga menurunkan kadar yodium untuk dijual," kata dia kepada wartawan di Mapolres Wonogiri, Kamis (31/12/2020).

Dukung Muktamar Muhammadiyah, UMS Bangun Guest House Setara Hotel

Menurut Tobing, garam palsu itu dipasarkan atau diedarkan di wilayah Wonogiri. Namun, bahan garam yang diolah pelaku berasal dari Kabupaten Pati. Keuntungan yang diraup oleh pelaku sebesar Rp20 juta. Karena baru beroperasi sekitar empat bulan. "Ketika ada laporan dari masyarakat, langsung kami tindak. Jadi untung yang didapat belum terlalu besar," ungkap dia.

Atas kasus itu, Tobing mengimbau kepada masyarakat agar lebih hati-hati dalam memilih atau berbelanja garam. Jangan sampai mengkonsumsi garam yang tidak layak dikonsumsi. "Setiap bulan kami selalu melakukan giat operasi yodium dengan dinas kesehatan dan dinas perdagangan," kata Tobing.

Pengamat Komunikasi Politik Sesalkan FPI Dibubarkan Tanpa Sempat Membela Diri

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya