SOLOPOS.COM - Masjid Agung Karanganyar. (Candra Mantovani/Solopos)

Solopos.com, KARANGANYAR - Masjid Agung Karanganyar didesain dengan megah layaknya masjid agung di Makkah dan Madinah, Arab Saudi. Megahnya desain membuat masjid tersebut tak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah tapi juga berpotensi menjadi wisata.

Potensi wisata tersebut diungkapkan oleh Bupati Karanganyar, Juliyatmono, ketika berbincang dengan Solopos.com di rumah dinasnya Selasa (3/3/2020). Dia mengatakan Masjid Agung Karanganyar setelah selesai dirombak total akan memiliki fungsi yang beragam.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Bangunan Induk Masjid Agung Dibongkar Pemenang Lelang

Selain sebagai tempat ibadah, di lantai bawah nantinya juga terdapat ruang yang bisa digunakan untuk rapat atau kantor.

Ekspedisi Mudik 2024

Megah dan Multifungsi

“Masjid tentu fungsinya akan digunakan sebagai tempat ibadah utamanya. Tapi nanti ada fungsi lainnya juga karena kan ada ruang-ruang yang bisa dimanfaatkan. Menara juga nanti bisa dimaksimalkan untuk wisata juga. Karena saya rasa banyak yang akan tertarik untuk mencoba melihat pemandangan dari menara tersebut,” terang dia.

Desain 3D Masjid Agung Karanganyar. (Istimewa/Bupati Karanganyar Juliyatmono)
Desain 3D Masjid Agung Karanganyar. (Istimewa/Bupati Karanganyar Juliyatmono)

Begini Indahnya Pemandangan dari Menara Masjid Agung Al Aqsha Klaten

Menurut Juliyatmono, potensi wisata di Masjid Agung ini sangat besar lantaran segmentasi peminat yang jelas.

Dia mencontohkan Taj Mahal di India yang merupakan masjid megah bisa terkenal di ranah dunia karena keindahan bangunan dan sejarah.

“Kalau nanti sudah jadi orang-orang bisa berbondong-bonding melihat masjidnya. Wisata religi kan banyak yang berkunjung dari masjid ke masjid, dari wali ke wali. Taj Mahal itu juga masjid kan juga jadi wisata. Nanti ada gedung teater di belakang dan di belakangnya juga akan ada ruang publik untuk anak-anak desain saya itu,” imbuh dia.

Desain 3D Masjid Agung Karanganyar. (Istimewa/Bupati Karanganyar Juliyatmono)
Desain 3D Masjid Agung Karanganyar. (Istimewa/Bupati Karanganyar Juliyatmono)

Ratusan Muslim Salat Gerhana di Masjid Agung Solo

Ruang Publik

Ruang publik anak yang diimpikan oleh Juli panggilan akrab Bupati Karanganyar ini dengan membangun sangkar burung raksasa di belakang masjid yang diisi oleh berbagai jenis burung.

Sehingga, nantinya anak-anak bisa menikmati wisata religi dan keindahan burung. Dia juga menyatakan wisata seperti ruang publik anak di Masjid Agung ini tidak akan dipungut biaya.

Gamelan Sekaten Dipindahkan dari Keraton Solo ke Masjid Agung

“Saya itu sudah mendesain nanti ada sangkar burung besar sekali buat anak-anak melihat burung dan gratis itu. Potensi wisatanya besar nanti,” kata dia.

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar berencana membangun Masjid Agung Kabupaten Karanganyar menggunakan sistem anggaran dana kontrak tahun jamak atau multiyears contract.

Desain 3D Masjid Agung Karanganyar. (Istimewa/Bupati Karanganyar Juliyatmono)
Desain 3D Masjid Agung Karanganyar. (Istimewa/Bupati Karanganyar Juliyatmono)

Ratusan Muslim Salat Gerhana di Masjid Agung Solo

Pemkab mengalokasikan Rp101 miliar dari Dana Alokasi Khusus (DAK). Pembangunan selama tiga tahun mulai 2019 hingga 2021.

Tahun 2019 dimulai dari belanja jasa konsultan perencana dan manajemen konstruksi untuk pembuatan dokumen perencanaan. Fokus tahun 2020 hingga 2021 adalah pembangunan
infrastruktur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya