SOLOPOS.COM - Seorang calon PPPK guru asal SMPN 3 Bulukerto, Susana, mencium tangan Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, sebagai tanda terima kasih karena sudah mengupayakan dirinya agar tetap menjadi PPPK guru dan mengajar di Kabupaten Wonogiri, Senin (25/7/2022). (Solopos.com/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRI — Sebanyak 79 calon pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) guru SD-SMP di Kabupaten Wonogiri sempat mendapatkan penempatan di luar Kabupaten Wonogiri. Hal itu karena mereka tidak masuk dalam formasi yang tersedia di Kabupaten Wonogiri.

Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, mengatakan 79 calon PPPK tersebut merupakan bagian dari 621 guru tidak tetap (GTT) yang diusulkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri menjadi PPPK beberapa waktu lalu. Mereka sudah dinyatakan lolos seleksi PPPK. Tetapi ternyata mereka ditempatkan di sekolah di luar Kabupaten Wonogiri.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Atas fakta itu, kemarin kami berkonsultasi kepada Kementerian Aparatur Pendayagunaan Negara dan Reformasi Birokrasi [Kemen PAN-RB]. Apakah sekiranya memungkinkan ada refromasi baru. Respons dari kementerian, yang bersangkutan [calon PPPK] harus keluar dari Dapodik sekolah inti dan harus ada reformasi. Prinsipnya, 79 calon PPPK guru bisa ditempatkan di Kabupaten Wonogiri,” kata Bupati saat ditemui Solopos.com di sela-sela Pembinaan dan Pengarahan Calon PPPK di Ruang Khayangan Setda Wonogiri, Senin (25/7/2022).

Bupati Joko Sutopo mengatakan reformasi yang dimaksud, misalnya calon PPPK yang semula mendaftar pada formasi guru bahasa Inggris diubah menjadi guru prakarya atau yang lain. Selain itu, mereka harus mengganti data pokok pendidikan (Dapodik).

“Misal si A memiliki Dapodik di sekolah B di Wonogiri. Agar tetap bisa mengajar di Wonogiri, si A harus keluar dari Dapodik sekolah B. Kemudian harus mengubah Dapodik ke sekolah lain yang masih di Wonogiri. Jadi sisa formasi kami bisa terpenuhi,” terang dia.

Baca Juga: Ini Hlo, Perincian Gaji PPPK Berdasarkan Golongan Terbaru

Konsekuensinya, calon PPPK itu tidak bisa mengajar sesuai dengan latar belakang studi yang diambil. Bisa saja guru mata pelajaran bahasa Inggris SMP menjadi guru mata pelajaran lain. Bahkan, dimungkinkan menjadi guru SD. Kendati demikian, status mereka tetap menjadi PPPK guru.

“Nanti bisa menyesuaikan, kalau kualifikasi guru bahasa inggris, terus menjadi guru SD, ya ora masalah. Pasti mampu. Yang terpenting adalah aspek keadilannya. Mereka sudah mengabdi puluhan tahun di wilayahnya. Sudah mencerdaskan anak bangsa,” kata Joko Sutopo.

Salah seorang calon PPPK guru asal SMPN 3 Bulukerto, Wonogiri, Susana, mengaku kaget ketika membuka pengumuman lolos seleksi PPPK. Pasalnya, dia tidak ditempatkan di sekolah yang ia ajar saat ini.

Dia justru ditempatkan di SMPN 3 Cempaga Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah. Padahal Susana sudah melampaui batas minimal nilai yang harus dicapai sebagai guru PPPK di Kabupaten Wonogiri.

Baca Juga: Saat Ratusan GTT Menggantungkan Harapan ke Pemkab Wonogiri

“Awalnya ketika saya masuk dalam 621 GTT yang diusulkan menjadi PPPK, saya sudah syukuran. Ternyata begitu pengumuman, saya dilempar ke Kotawaringin. Kalau dilempar ke sana, saya mundur. Mungkin karier saya di dunia pendidikan cukup segini,” ujar Susana.

Dia melanjutkan, Pemkab Wonogiri berupaya agar dia dan 78 calon PPPK lain bisa tetap mengajar di Kabupaten Wonogiri. Menurutnya, kelak 79 calon PPPK itu akan dilakukan observasi terlebih dahulu. Mereka akan direformasi dan ditempatkan di sekolah-sekolah yang dekat dengan domisili.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Wonogiri, Yuli Bangun Nursanti, menuturkan batas minimal nilai lolos PPPK guru di Kabupaten Wonogiri yaitu 275. Meski calon PPPK melampaui batas minimal nilai namun formasi yang didaftar tidak tersedia, calon PPPK itu ditempatkan di luar Kabupaten Wonogiri.

“Pak bupati berkoordinasi dengan Kemendikbud dan Kemen PAN RB agar mereka tetap bisa ditempatkan di Kabupaten Wonogiri. Atas kebijkan Pak Bupati, 79 calon PPPK tadi bisa masuk ke formasi Kabupaten Wonogiri,” kata dia.

Baca Juga: 2.697 PPPK Guru Wonogiri Ikut Pembekalan, Disdikbud: Harus Jadi Teladan

Berdasarkan pantauan Solopos.com, salah seorang calon PPPK guru asal SMPN 3 Bulukerto, Susana, sempat mencium tangan Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, usai acara Pembinaan dan Pengarahan Calon PPPK di Ruang Khayangan Setda Wonogiri. Hal itu dilakukan sebagai tanda terima kasih karena sudah mengupayakan dirinya agar tetap menjadi PPPK guru dan mengajar di Kabupaten Wonogiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya