SOLOPOS.COM - Pengunjung menikmati suasana di lokasi wisata Oase Park Boyolali, Minggu (19/6/2022). (Solopos/Ni'matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Pengembangan pariwisata di Kabupaten Boyolali menyentuh potensi wisata alam, desa, hingga olah raga atau sport tourism.

Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Boyolali, Supana mengatakan pemerintah daerah membangun sejumlah sarana olah raga untuk mendukung pengembangan sport tourism di Boyolali.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sarana Olahraga yang dikelola Pemerintah Kabupaten Boyolali meliputi lapangan voli, panahan, kolam renang internasional, dan sirkuit. Perbaikan seluruh sarana olahraga itu, kata Supana, mencapai angka miliaran rupiah.

“Lapangan voli dibangun di atas tanah bekas Dispermasdes ketika itu, posisinya di selatan gedung panti marhen, sebelah kalurahan Siswodipuran,” ucap dia kepada Solopos.com saat dihubungi, Selasa (15/11/2022).

Supana menerangkan pembuatan lapangan voli yang berstandar itu menggunakan anggaran dua tahun berturut-turut, dengan menggelontorkan dana hampir tiga miliar rupiah.

Baca juga: Doa Kemakmuran di Balik Tradisi Rebutan Cendol di Desa Banyuanyar Boyolali

Selain Lapangan Voli, pemerintah kabupaten juga menyentuh olahraga bidang panahan, revitalisasi kolam renang bertaraf internasional, serta pengelolaan arena sirkuit di Boyolali yang terletak di pinggir jalan raya Pandanaran Kecamatan Mojosongo.

“Kami juga menyelesaikan Panahan yang di Paras [Kecamatan Cepogo] dekat dengan Stadion Kebogiro. Kemudian kami juga benahi kolam renang internasional, kami benahi juga tentang Sirkuit,” ucap dia kepada Solopos.com di ruangan kantornya, Jumat (11/11/2022).

Selain mengembangkan sektor sport tourism. Supana mengatakan Boyolali mendapatkan bantuan alokasi dana Rp1,6 M dari provinsi untuk desa. Dana tersebut, kata Supana, dialokasikan ke 16 desa wisata di Kabupaten Boyolali.

Untuk revitalisasi objek pariwisata secara fisik, Disporapar memberikan sentuhan revitalisasi wisata di Umbul Ngabean, Pengging. Selain itu, revitalisasi juga menyentuh Gedung Mahesa, penginapan Bungalow, dan Objek Wisata Tlatar.

Selain itu, untuk mendukung perluasan jangkauan wisatawan, Supana mengatakan ada pemasangan petunjuk arah wisata di beberapa lokasi dekat wisata. Kemudian, Supana menjelaskan pihaknya juga membuat leaflet ataupun kalender untuk memperluas promosi wisata di Boyolali.

Baca juga: Jejak Stasiun Kereta Uap & Kampung Sepuran di Kelurahan Siswodipuran Boyolali

Perluasan promosi wisata di Boyolali juga dilakukan melalui website dan media sosial. Supana menjelaskan, perluasan promosi dan edukasi wisata juga melibatkan Mas Mbak Boyolali. Pelibatan unsur pemuda dalam pariwisata diharapkan pemuda bisa semakin kreatif dan inovatif.

Berdasarkan Data Statistik 2021, pengunjung wisata Kabupaten Boyolali masih didominasi pengunjung dengan tujuan kunjungan wisata alam.

Sesuai data BPS 2021 Boyolali dalam Angka, Obyek wisata yang menjadi daya tarik di Kabupaten Boyolali antara lain adalah Umbul Pengging, Umbul Tlatar, Wana Wisata Telawa, Makam Yosodipuro, dan juga Waduk Cengklik.

Sepanjang 2021 kunjungan wisata terbanyak adalah di Umbul Pengging, yakni mencapai 98.779 pengunjung.  Kunjungan terbanyak selanjutnya adalah di Umbul Tlatar dengan sebanyak 98.145 pengunjung.

Baca juga: 15 Desa di Boyolali Segera Buka Lowongon Kepala Desa, Berikut ini Daftarnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya