Tak Hanya Sampah, Ada Bangkai Kapal Rusak Mengapung di Kali Pepe Solo

Solopos.com, SOLO — Meski telah dilakukan berbagai upaya pembersihan, sampah masih saja banyak ditemui mengapung di Kali Pepe yang membelah Kota Solo. Bahkan ada bangkai kapal rusak yang mengapung di pinggir sungai itu.

Pantauan Solopos.com, Jumat (29/4/2022) sore, ditemukan badan kapal rusak yang mengapung di pinggir Kali Pepe. Sedangkan kondisi air Kali Pepe berwarna hijau kehitaman dan dipenuhi sampah plastik yang tak bisa terurai serta ranting pohon hingga dedaunan.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Di pinggir sungai, terlihat beberapa orang sedang memancing ikan. Yudi, 35, salah satu warga sekitar mengatakan masih ada ikan walau kondisi sungai tidak pernah berubah dari dulu.

“Masih ada ikannya, seperti lele, ya walau tidak sebanyak dulu. Kalau kalinya bersih ya ikannya banyak. Kali jadi tercemar kaya gini lama-lama mati semua,” ucapnya saat ditemui Solopos.com di pinggir kali itu, Jumat sore.

Yudi mengatakan tak mengetahui pasti sampah di Kali Pepe Solo itu berasal dari mana. Tetapi sesekali dia kerap menjumpai warga yang membuang sampah rumah tangga di Kali Pepe.

Baca Juga: Misteri Makam Den Bagus Kinthir di Tengah Kampung Tepi Kali Pepe Solo

Larangan Buang Sampah ke Sungai

Prawoto, 37 warga setempat, mengatakan saat hujan deras turun, sampah bisa terbawa arus. Tetapi tak lama kemudian diikuti sampah-sampah lain yang akhirnya tetap sama saja.

“Kalau ada hujan deras baru hanyut semua, habis itu muncul sampah baru lagi. Apalagi waktu kemarau, debit air menyusut dan sampah semakin menumpuk,” ucapnya, Jumat (29/4/2022)

Warga lain, Warsini juga menyayangkan kondisi Kali Pepe Solo yang penuh sampah itu. Warga setempat sebenarnya sudah diberi imbauan oleh pengurus RT bahkan Wali Kota yang melarang keras warga membuang sampah di sungai.

Baca Juga: Bukan Ikan, Pemancing Malah Dapati Mayat Pria di Kali Pepe Solo

“Kalau dulu saat kondisinya masih bagus, jernih, banyak ikan juga. Tapi lama-kelamaan sampah mulai datang dan menumpuk. Warga sini juga sudah diperingatkan sama RT. Tapi ya namanya orang banyak, mau dikasih tahu seperti apa pun ya tetap susah,” tuturnya kepada Solopos.com.