SOLOPOS.COM - RSUD Dr Moewardi Solo. (Liputan6.com)

Solopos.com, SOLO -- Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di internal pegawai RSUD dr Moewardi Solo tak hanya dialami tenaga kesehatan atau nakes, melainkan juga staf administrasi.

RSUD dr Moewardi Solo terus melakukan tracing internal kepada 2.000-an karyawan menyusul temuan puluhan nakes Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo yang positif corona.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Dari hasil tracing sementara sejak Senin (13/7/2020) hingga Senin (21/7/2020), diketahui tak hanya nakes yang tertular. Tapi juga staf administrasi. Jumlahnya mencapai seratusan karyawan.

12.000 Warga Sukoharjo Terciduk Tak Pakai Masker, Ada Sanksi?

Data kasus Covid-19 tersebut disampaikan Direktur RSUD dr Moewardi Solo, Cahyono Hadi, kepada wartawan, Selasa (22/7/2020). Cahyono mengatakan anggota staf administrasi tersebut diketahui berkontak dengan nakes.

Dia mengatakan dari seratusan karyawan yang terkonfirmasi positif Covid-19, sebagian di antaranya sudah sembuh. Mereka dinyatakan negatif setelah mengulang uji swab secara polymerase chain reaction (PCR/reaksi rantai polimerase).

Tracing Bertahap

“Hasil tracing selama sepekan lebih itu totalnya ada seratusan lebih karyawan. Sebagian sudah negatif dan pulang ke rumah. Jumlah itu termasuk nakes ya baik PPDS, dokter, perawat, dan staf administrasi,” kata dia.

Srikandi-Srikandi Di Tim Pemenangan Paslon Bajo Pilkada Solo, Kenalan Yuk!

Tes deteksi Covid-19 di internal RSUD dr Moewardi Solo tersebut dilakukan bertahap. Karyawan yang sudah menjalani uji swab diminta karantina mandiri sembari menunggu hasilnya.

Sebagian melakoninya di rumah dan sisanya di rumah sakit. Karantina tersebut tidak mengganggu layanan rumah sakit (RS).

“Karyawan yang swab pada Senin ada 33 orang. Nah, empat di antaranya positif. Mereka langsung kami isolasi. Kalau hasil uji swab seluruh direksi, negatif,” ungkap Cahyono.

19 Kasus Baru Positif Covid-19 Muncul di Boyolali, Paling Banyak Klaster Sampetan

Di sisi lain, sejak Senin, RSUD dr Moewardi Solo membatasi kuota layanan pasien rawat jalan di luar kasus Covid-19. Mereka diarahkan mendaftar terlebih dahulu via daring agar tak terjadi penumpukan pasien.

Kuota Kunjungan Dibatasi

Kepala Sub Bagian Hukum dan Humas RSUD dr Moewardi Solo, Eko Haryati, menjelaskan kendati kuotanya dibatasi, RS tersebut tidak punya batasan maksimal kunjungan.

“Kalaupun ada yang datang langsung tetap dilayani. Jadi tidak berarti terus setelah kuota terpenuhi tidak dilayani. Kami arahkan mereka mendaftar dulu, agar tahu jam berapa harus datang. Ini berlaku untuk semua poliklinik,” jelasnya, Senin.

Beredar Kabar Via WA 2 Pasien Positif Covid-19 Asal Begajah Sukoharjo Jalan-jalan Di Pasar, Cek Dulu Faktanya!

Eko menyampaikan kebijakan tersebut berlaku tak berbatas waktu. Artinya, pembatasan kuota masih berlaku sebelum dilakukan pencabutan. Salah satu alasan kebijakan itu adalah pandemi Covid-19 yang masih berlangsung.

“Ini tidak ada kaitannya dengan tracing internal karyawan RSDM. Karyawan kami masih banyak, totalnya 2.200-an. Kalau hanya sebagian saja [yang tertular], tidak akan berdampak pada layanan masyarakat,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya