Solopos.com, SOLO — Jembatan Jurug A warisan Paku Buwono X sampai saat ini masih tangguh dan tegak berdiri, meski pernah dibom berulang kali saat operasi bumi-hangus pada 19 Desember 1948. Aksi yang bertepatan dengan Agresi Militer II 1948 itu dilakukan oleh Kompi III Tentara Genie Pelajar.
Mereka menggunakan bom ukuran rata-rata 100 kilogram pada gedung-gedung vital di dalam Kota Solo dan beberapa jembatan di luar Kota Solo. Peledakan Jembatan Jurug menghabiskan beberapa bom, namun masih tetap tidak rusak total sehingga dapat digunakan Belanda sebagai sarana mobilitas pasukannya.
Sudah Langganan ? Login
Lanjutkan Membaca...
Silakan berlangganan untuk membaca artikel ini dan dapatkan berbagai konten menarik di Espos Plus.