SOLOPOS.COM - Ataya Maseta Widyaningtyas sedang belajar besama gurunya di salah satu ruang kelas SDN 1 Ngrogung Ponorogo pada Rabu (13/7/2022). (Solopos.com/Ronaa Nisa’us Sholikhah)

Solopos.com, PONOROGO — Ataya Maseta Widyaningtyas, 7, menjadi satu-satunya siswa baru di SDN 1 Ngrogung, Kecamatan Ngebel, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.

Saat Solopos.com datang ke SDN 1 Ngrogung, Ataya tengah belajar bersama teman-temannya di ruang kelas 2. Dia duduk di bangku paling belakang tetapi tampak antusias mendengarkan penjelasan guru.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hasil penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun ajaran 2022/2023, SDN 1 Ngrogung hanya mendapatkan satu murid, yakni anak perempuan asal Dukuh Ngrogung, Desa Ngrogung, Kecamatan Ngebel, Kabupaten Ponorogo, Ataya Maseta Widyaningtyas.

Ekspedisi Mudik 2024

Hanya seorang diri di kelas, Ataya mengaku tidak merasa takut. Anak tujuh tahun itu mengaku bersemangat mengikuti pelajaran di kelas. “Saya tidak apa-apa sendiri. Banyak teman dari kelas dua,” kata Ataya saat mengikuti pembelajaran di kelas 2, Rabu (13/7/2022).

Ataya belum mulai pembelajaran pada pekan ini. Anak perempuan berkerudung itu akan mengikuti program masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS).

Baca Juga : Tengok Hari Pertama Azzam, Satu-Satunya Siswa Baru SDN Sriwedari Solo

Pantauan Solopos.com, dia belajar tentang kebersihan lingkungan, salah satunya menyapu halaman sekolah. Ataya mengatakan baru tiga hari masuk sekolah. Selama itu, dia mendapatkan pelajaran menulis dan membaca. “Saya sudah bisa membaca. Ibu yang mengajari di rumah. Paling suka dongeng tentang putri,” ujarnya.

Hobi Ataya di rumah, yaitu membaca buku cerita dan terkadang bermain boneka dengan kawan-kawannya. Guru SDN 1 Ngrogung, Nur Setyowati, mengatakan Ataya merupakan anak yang bersemangat dan percaya diri.

Dia mengklaim orang tua Ataya mendukung dia sekolah di SDN 1 Ngrogung meskipun tidak mempunyai teman satu kelas. “Kakaknya Ataya ini juga kelas 6 di sini [SDN 1 Ngrogung]. Orang tunya juga tidak mau memindahkan anaknya ke sekolah lain,” jelasnya.

Nur mengatakan Ataya belum memiliki guru kelas lantaran gurunya masih membantu di SDN 1 Ngebel. Kondisi SDN 1 Ngebel kekurangan guru.

Meskipun begitu, guru tersebut sudah mendapat surat keputusan (SK) pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) di Ngrogung. “Jadi Ataya ini sementara ikut kelas 2 dulu,” ungkapnya.

Baca Juga : Apa Itu MPLS? Wajib Diikuti Siswa Baru pada Hari Pertama Sekolah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya