SOLOPOS.COM - Ilustrasi semburan gas alam. (Antara-Rahmad)

BANNER EKSPEDISI ENERGI 2021

Solopos.com, SRAGEN — Kabupaten Sragen ternyata memiliki dua lokasi semburan gas rawa atau biogenic shallow gas (BSG). Gas rawa bisa dikelola untuk menyuplai kebutuhan gas rumah tangga warga sekitar.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pada 18 Agustus lalu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, meresmikan pemanfaatan separator gas rawa untuk memasok kebutuhan energi rumah tangga di Desa Pegundungan, Kecamatan Pejawaran, Kabupaten Banjarnegara.

Puluhan warga di desa ini sudah mandiri energi karena tak lagi bergantung kepada gas elpiji untuk keperluan memasak. Sebab, mereka sudah bisa memanfaatkan gas rawa untuk keperluan memasak.

Baca juga: Dilelang untuk Bantu Satgas Covid-19, Boneka Geisha Ini Dibeli Wong Solo Rp1,55 Juta

Saat memberangkatkan tim Ekspedisi Energi yang digelar Solopos Media Group secara virtual pada 11-14 Agustus 2021 lalu, Ganjar berharap semua potensi gas rawa yang ada di Jawa Tengah bisa dikembangkan untuk mencukupi kebutuhan gas masyarakat sekitar.

“Ada banyak lokasi semburan gas rawa di Jateng. Tapi baru beberapa yang bisa dimanfaatkan untuk mencukupi kebutuhan energi warga sekitar. Mudah-mudahan peresmian separator gas rawa di Banjarnegara bisa menginspirasi desa lain menuju desa mandiri energi,” papar Ganjar pada kesempatan itu.

Ekspedisi Energi 2021 yang digelar Solopos Media Group ini didukung Adaro Energy, Geo Dipa Energi, ExxonMobil Cepu Limited, SKK Migas, Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah, Husky-CNOOC Madura Limited (HCML), Pertamina, PLN, Pertamina EP, PGN, PGN Gagas, dan Nasmoco.

Ditemui di kantornya, Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jawa Tengah, Sujarwanto Dwiatmoko, mengemukakan munculnya gas rawa menandakan bila kawasan itu dulunya merupakan rawa pada masa purba. Biasanya, gas rawa muncul di daratan yang tak jauh dari sungai. Selain di Banjarnegara, pemanfaatan gas rawa untuk keperluan dapur juga dirasakan puluhan warga Desa Rajek, Godong, Grobonan.

Baca juga: Mengeksplorasi Kawasan yang Jadi Tulang Punggung Energi Nasional

Selain dimanfaatkan untuk memasak, warga sekitar juga memanfaatkan gas rawa untuk sektor industri rumah tangga. Berdasarkan data dari Dinas ESDM Jateng, di Soloraya, gas rawa muncul di tiga lokasi yakni Desa Krendowahono Gondangrejo Kabupaten Karanganyar, di Desa Bonagung, Tanon, dan Desa Gabus, Ngrampal, Sragen.

“Kami sudah punya peta produksi gas rawa di Jateng. Di Grobogan, Karanganyar, Sragen dan Banjarnegara ada. Nilai investasinya Rp200 juta dan bisa memasok gas untuk 25 rumah tangga. Tetapi, bisa dikembangkan untuk 100 rumah tangga. Kami hanya perlu membuat sumur dangkal untuk menangkap gas. Gas lalu disalurkan ke separator yang berfungsi memisahkan gas dan air sebelum disalurkan ke rumah-rumah warga melalui pipa,” papar Sujarwanto.

Kepala Desa Gabus, Sumarwanto, mengatakan semburan gas rawa itu sudah lama muncul di Dukuh Made Kulon, RT 24. Menurutnya, terdapat beberapa titik semburan gas rawa di lokasi. Namun, ia belum tahu pasti kondisi terkini dari semburan gas rawa itu seperti apa.

“Ada yang sudah macet dan ada yang masih aktif,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya