Solopos.com, KLATEN—Sebanyak empat desa di Klaten bakal memperoleh rezeki nomplok berupa uang ganti rugi (UGR) jalan tol Solo-Jogja meski lokasi masing-masing desa itu tak dilalui proyek strategis nasional. Penyebabnya, empat desa tersebut memiliki tanah kas desa (TKD) di jalur yang dilewati jalan tol Solo-Jogja.
Demikian penjelasan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispermasdes) Klaten, Jaka Purwanto, saat ditemui Solopos.com, di Gedung PKK Klaten, Rabu (24/11/2021). Di Klaten, terdapat 430 TKD yang terdampak jalan tol Solo-Jogja.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
“Desa-desa itu [yang berada di luar jalur jalan tol Solo-Jogja tapi tetap memperoleh UGR], seperti Wunut (Kecamatan Tulung), Daleman (Tulung), Belangwetan (Klaten Utara), Jemawan (Jatinom),” kata Jaka Purwanto.
Baca Juga: Nama dan Foto Bupati Klaten Dipalsukan di WA untuk Penggalangan Dana
Jaka Purwanto mengatakan Dispermasdes Klaten terus mengawal proses perizinan pelepasan TKD di sejumlah desa terdampak jalan tol Solo-Jogja. Melalui koordinasi rutin tersebut, diharapkan pelepasan TKD dan pencarian TKD pengganti di setiap desa dapat berjalan cepat dan lancar.
“Saat ini yang konsultasi ke Dispermasdes Klaten ada Kahuman, Belangwetan, dan Daleman,” katanya.
Sebagaimana diketahui, Desa Mendak, Kecamatan Delanggu telah menjadi desa kali pertama yang mencairkan UGR untuk TKD. Di Desa Mendak, TKD terdampak jalan tol Solo-Jogja mencapai lima bidang.
Baca Juga: Diawali Getaran, Kronologi Rumah di Wonogiri Roboh Tertimpa Longsor
UGR yang diterima Pemdes Mendak senilai Rp3,5 miliar. Belakangan diketahui, pembayaran UGR di Mendak, Kecamatan Delanggu tersebut ternyata memecahkan rekor pembayaran tercepat di Indonesia. Pembayaran UGR langsung diserahkan ke rekening desa tanpa melalui pejabat pembuat komitmen (PPK) terlebih dahulu.
“Kami berharap, proses pelepasan [termasuk pencarian pengganti TKD] di desa lain juga berjalan cepat,” kata Jaka Purwanto.