SOLOPOS.COM - Pengurus DPC Demokrat Sragen berdialog dengan pengurus DPD PKS Sragen di Kantor DPD PKS setempat, Minggu (6/6/2021). (Solopos/M Khodiq Duhri)

Solopos.com, SRAGEN -- DPC Partai Demokrat Sragen dan DPD PKS Sragen menanggapi santai pernyataan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto yang menyebut PDIP tidak akan koalisi dengan dua partai tersebut pada Pilpres 2024 nanti.

Ketua DPC Partai Demokrat Sragen, Budiono Rahmadi, menilai pernyataan Hasto tersebut tidak mencerminkan seorang negarawan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Sebagai seorang sekjen partai, pernyataan Pak Hasto itu seperti bukan kata-kata seorang negarawan. Ia telah mengotak-kotakkan dan membuat sekat antarpartai. Tapi mana kala kita mau disekat seperti itu ya tidak apa-apa,” ujar Budiono Rahmadi saat ditemui Solopos.com seusai mengikuti Safari Politik ke Kantor DPD PKS Sragen, Minggu (6/6/2021).

Baca Juga: Terungkap, Penyebab Kecelakaan Maut di Pilangsari Sragen Karena Motor Menyalip Truk dari Kiri

Pada Pilkada Sragen 2020, DPC Partai Demokrat Sragen tergolong mesra dengan PDIP Sragen. Demokat Sragen menjadi partai pendukung pasangan Kusdinar Untung Yuni Sukowati dan Suroto dari PDIP, PKB, Golkar, PAN dan Nasdem.

Saat ditanya apakah pernyataan Sekjen PDIP tersebut bakal memengaruhi arah koalisi Partai Demokrat pada Pilkada 2024, Budiono menyebut koalisi partai di daerah bersifat dinamis.

Bangun Silaturahmi

“Kami akan tetap bangun silaturahmi dan komunikasi kepada semua partai. Sragen adalah milik kita bersama. Mestinya semua berhak membangun dan berkontribusi untuk Sragen. Kami akan tunjukkan berpartai itu tidak harus selalu bermusuhan dan bersaing. Kalau ada partai yang seperti itu ya kita senyumin aja. Toh kita punya target dan rencana sendiri-sendiri,” ujarnya.

Baca Juga: Kerja Bakti Warga Sambungmacan Sragen Mendadak Bubar Gara-Gara Orang Gantung Diri

Ketua DPD PKS Sragen, Rochmad Tejo Kuncoro, mengatakan dalam negara demokrasi, koalisi adalah sistem yang lazim. Sebab, katanya, setiap partai tidak bisa membangun negara secara mandiri.

“Kalau ada komentar tokoh-tokoh partai soal koalisi jelang tahun politik 2024, saya kira itu hal wajar. Itu biasa saja. Mungkin pernyataan [Hasto] itu hanya untuk menguji banyune adem apa panas?” seloroh Tejo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya