SOLOPOS.COM - Sri Hastuti, 37, anggota Linmas Kelurahan Mojosongo, Jebres, Solo, menurunkan beras bantuan sosial (bansos) dari mobil, beberapa waktu lalu. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO — Unit Layanan Aduan Surakarta (Ulas) dibanjiri keluhan warga yang tak mendapat bantuan langsung tunai kompensasi BBM. Dalam aduannya, salah seorang warga mengklaim ada penerima BLT yang memiliki mobil.

Berdasarkan penelusuran Solopos.com pada laman Ulas, Sabtu (10/9/2022), ada 39 aduan terkait BLT kompensasi BBM sejak Sabtu (4/5/2022) sampai Sabtu ini pukul 18.00 WIB. Ada sejumlah aduan mengenai Program Keluarga Harapan (PKH), namun itu di luar hitungan Solopos.com.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Salah satunya warga atas nama Nasron mengadu kepada Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dirinya tidak mendapatkan bantuan apa pun. Dia mengaku memiliki tiga anak, tinggal di kontrakan, dan berjualan bubur ayam di Solo Technopark (STP).

Sedangkan di sini yang dapat orang2 punya semua…punya mobil expander toyota yaris pada dapat…sedangkan saya tidak dapat apa2…program pkh juga tidak dapat…tolong..pak walikota… Tolong dengan sangat,” tulisnya.

Aduan lain disampaikan Soejanto yang beralamat di Mutihan RT 006/RW 011, Kelurahan Sondakan, Kecamatan Laweyan, Solo. Dia mempertanyakan alasan dirinya tidak pernah mendapatkan bantuan apa pun dari pemerintah.

Baca Juga: Bisa Lewat Ponsel, Begini Dua Cara Lengkap Cek Penerima BLT BBM Rp600.000

Sedangkan saya bekerja sebagai tukang parkir, istri saya berkerja sebagai Pembantu rumah tangga Kami Mohon Mas Wali Sudilah membantu Kami dan menjadikan Periksa Matur nuwun Sanget Solo dipegang Mas Wali Semoga solo Jaya selalu Aamin,” tulisnya.

Warga lainnya, Sriwidayati, mengenalkan diri kepada Gibran sebagai orang tua tunggal dari empat anak. Dia mengaku hidup susah karena tidak memiliki rumah, hanya mengontrak.

Tapi waktu ada bantuan BLT atau apapun sy ga pernah dpt karna rt nya lebih mengutamakan keluarganya drpada orang yg lbh membutuhkan pak akhirnya sy daftar sendiri atau pengajuan sendiri ke kelurahan karna sy butuh akhirnya pihak kelurahan tanya kenapa g pernah dpt apax sy juga ga ngerti pak,” jelasnya.

Dia mengatakan petugas kelurahan akhirnya menyalurkan bantuan beras dari Wali Kota Solo satu pekan berikutnya. Dia mempertanyakan bagaimana caranya supaya terdaftar menjadi bagian keluarga miskin.

Baca Juga: Demokrat Sebut Kenaikan Harga BBM Berpotensi Tingkatkan Kemiskinan di Sragen

Warga lain, Anggi Andhitasari, mengadu kepada Wali Kota Solo bahwa keluarganya belum mendapatkan bantuan apa pun. Anggi merupakan ibu rumah tangga dan suami bekerja sebagai tukang ojek online. Mereka dikarunia tiga anak.

Maaf pak saya dan suami tidak mendapat bantuan apa2. Padahal saya dan suami jga terdampak kenaikan BBM pak… terimakasih pak wali,” paparnya.

Sementara itu, Anisa Sheila Dewi menanyakan kepada Gibran mengenai  bantuan sosial pengalihan subsidi BBM apakah keluarganya masih mendapatkan bantuan atau tidak. Penerima bantuan merupakan ibunya yang sudah tutup usia.

Seperti diketahui, Kantor Pos Solo bersama Pemkot Solo mulai mencairkan bantuan sosial pengalihan subsidi BBM mulai Kamis (8/9/2022). Pencairan itu menyasar KPM yang telah didata Kementerian Sosial.

Baca Juga: Solo Great Sale 2022 Digelar Lima Pekan, Target Transaksi Jadi Rp2 Triliun

Pemkot Solo siap menambah bantuan sosial bagi warga yang bersumber dari Dana Transfer Umum (DTU) lebih dari dua persen. Wali Kota Gibran meminta warga memakai bantuan untuk membeli bahan pokok bukan untuk hal konsumtif.

Gibran mengaku telah berdiskusi dengan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Solo dan DPRD Kota Solo terkait BLT setelah adanya kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Total nilai bantuan bisa lebih dari dua persen dari pemotongan DTU.

“Ya kemarin ngobrol dengan bagian keuangan dan Pak Ketua DPRD. Intinya kalau dipergunakan untuk warga terutama yang terdampak harga BBM naik tidak masalah. Sebanyak mungkin,” kata dia ditemui di Kelurahan Jebres, Kecamatan Jebres, Solo.

Ditanya berapa persen yang ditentukan Pemkot Solo, Gibran masih menunggu data keluarga penerima manfaat (KPM) bantuan langsung tunai (BLT) pengalihan subsidi BBM dari Kementerian Sosial dan bantuan subsidi upah (BSU) dari Kementerian Tenaga Kerja.

Baca Juga: 21.000 Warga akan Diguyur Bansos dari Pemkot Solo, Totalnya Rp14 Miliar

“Kami arahkan ke orang yang belum dapat BLT dan BSU. Ditunggu sik nanti semua akan dapat,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya