SOLOPOS.COM - Papan peringatan untuk selalu memakai masker yang dipasang Paguyuban pedagang kaki lima (PKL) Alun-Alun Giri Krida Bakti Wonogiri di kawasan mereka berdagang. Foto diambil Selasa (27/10/2020). (solopos.com/M. Aris Munandar)

Solopos.com, WONOGIRI – Pemkab Wonogiri resmi memperpanjang masa penutupan objek wisata di wilayahnya. Tak cuma itu, Pedagang Kaki Lima atau PKL di kawasan Alun-Alun Giri Krida Bakti Wonogiri juga belum boleh berjualan.

Seperti diketahui, Pemkab menutup objek wisata selama Libur Natal dan Tahun Baru 2021 tepatnya pada 24 Desember 2020 hingga 4 Januari 2021. Hal itu mencegah persebaran Covid-19 di Wonogiri.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Duh! Teror Ular Kobra di Polokarto Sukoharjo Berlanjut, Satu Ditangkap, Satu Kabur ke Sungai

Ekspedisi Mudik 2024

Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, mengatakan Pemkab belum memperkenankan PKL di Alun-Alun Giri Krida Bakti Wonogiri untuk berjualan. Menurutnya, selama ini alun-alun menjadi pusat berkumpulnya banyak orang. Sehingga ruang publik yang terletak di pusat kota Wonogiri itu harus ditutup.

“Sosialisasi kepasa para PKL juga sudah kami sampaikan. Pertimbangannya sama dengan perpanjangan penutupan obyek wisata. Jika kasus sudah mulai menurun, para PKL diperkenankan berjualan lagi,” kata Joko Sutopo kepada wartawan di ruang kerjanya, Senin (4/1/2020).

Sebelumnya, Pemkab Wonogiri meliburkan PKL pada masa libur Nataru mulai 23 Desember 2020 hingga 3 Januari 2021.

Keputusan berlanjutnya masa penutupan objek wisata dan ruang publik itu diputuskan pada Senin (4/1/2020). Pertimbangan terbesarnya adalah wilayah Wonogiri masih masuk zona merah dalam persebaran Covid-19.

Perangkat Desa di Sragen Ditemukan Meninggal di Dalam Mobil, Penyebab Masih Misterius

“Sudah kami koordinasikan dengan Sekda dan OPD terkait. Kami memutuskan untuk objek wisata diperpanjang penutupannya hingga pertengahan Januari. Sembari kami melihat tren persebaran kasus Covid-19 di Wonogiri,” terang Joko.

“Dilihat saja nanti pertengahan Januari seperti apa kondisinya. Kalau saat ini risiko penularannya masih tinggi. Nanti kami putuskan pembukaan objek wisata berdasarkan epidemiologi Covid-19. Kalau sudah menurun kami buka lagi,” lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya