SOLOPOS.COM - Rektor UIN Walisongo Prof. Imam Taufiq menyerahkan penghargaan Cendekiawan Muda Inspiratif kepada Asrorun Niam Sholeh di sela-sela kegiatan Pemuda Shalawatan yang digelar lembganya dan IYF-Kemenpora. (Antara-Istimewa)

Solopos.com, SEMARANG — Kantor Berita Antara, Sabtu (5/10/2019), memublikasikan kekeliruan berbahasa Indonesia oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga dalam memilih tajuk acara yang diselenggarakan bersama Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

Bersama Indonesia Youth Forum (IYF), Deputi Pengembangan Pemuda Kemenpora, Jumat (4/10/2019), menggandeng UIN Walisongo Semarang menggelar ajang kepemudaan bertajuk Pemuda Shalawatan, di Kota Semarang, Jawa Tengah. Acara yang diselenggarakan di Auditorium II Kampus III UIN Walisongo.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Padahal beberapa waktu sebelumnya, Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan Kemendikbud mengampanyekan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dengan memviralkan kesalahan-kesalahan bahasa para demonstran yang menentang rancangan undang-undang kontroversial. Demo mahasiswa itu bermula dari penolakan atas RUU KPK, lalu merembet ke berbagai RUU lain.

Salah satu materi yang diviralkan Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan Kemendikbud di medsos pada masa demo mahasiswa. (Twitter.com)
Salah satu materi yang diviralkan Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan Kemendikbud di medsos pada masa demo mahasiswa. (Twitter.com)

Agenda kampus di Semarang itu, katanya, dikemas dalam serangkaian acara seperti selawatan, arahan tokoh, hingga tausiah dengan tujuan menguatkan peran pemuda untuk kemajuan bangsa Indonesia. UIN Walisongo Semarang dalam acara bertajuk keliru itu bahkan sempat menganugerakan penghargaan Cendekiawan Muda Inspiratif kepada Asrorun Niam Sholeh yang diserahkan oleh Rektor UIN Walisongo Prof. Imam Taufiq.

Imam Taufiq mengatakan Niam merupakan salah satu tokoh muda yang tidak kenal lelah mendorong pemuda untuk terus berkarya dan menempa diri menjadi pemuda yang berkualitas, baik secara intelektual maupun spirituali melalui berbagai program. Salah satunya, menurut dia adalah dengan menggagas kegiatan dengan tajuk “Pemuda Shalawatan” itu.

Asrorun Niam dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan Pemuda Shalawatan yang digagasnya itu merupakan bagian dari upaya Kemenpora untuk mencanangkan bulan Oktober sebagai Bulan Pemuda. Secara bersamaan, Oktober sejatinya lebih luas dikenal luas sebagai Bulan Bahasa.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya