SOLOPOS.COM - Talkshow virtual Solopos, Setahun Covid-19, menghadirkan searah jarum jam, Ganjar Pranowo (kanan atas), Iwan Setiawan Lukminto, Irwan Hidayat, dan moderator Arif Budisusilo. (Tangkapan layar)

Solopos.com, SOLO – Dua perusahaan besar di Jawa Tengah, PT Sido Muncul dan PT Sritex mampu bertahan di tengah hempasan pandemi Covid-19. Bahkan mereka tidak mengambil kebijakan pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan kendati pandemi sudah berjalan satu tahun.

Kebijakan ini menjadi pembahasan menarik ketika talkshow virtual yang digelar Solopos, Selasa (9/3/2021) malam. Mengusung tema, Setahun Covid-19: Siapa Berhasil Lawan Pandemi? talkshow ini menghadirkan tiga narasumber. Yakni Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Direktur Sido Muncul, Irwan Hidayat, dan Presiden Direktur PT Sritex, Iwan Setiawan Lukminto.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Talkshow yang didukung Sido Muncul dan Sritex ini dipandu Presiden Direktur Solopos Group, Arif Budisusilo. Juga disiarkan langsung melalui kanal YouTube Solopos TV, Instagram Koran Solopos dan Facebook Solopos.com.

“Pada awal muncul pandemi Covid-19, sebenarnya Sritex ada rencana mau melakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK karyawan sebanyak 12.000 orang. Tapi saya tidak mau dan meminta jalani dulu, hingga akhirnya Tuhan memberikan jalan,” jelas Iwan Setiawan Lukminto.

Lantas apa yang dilakukan Sritex agar tidak terjadi PHK? Menurut Iwan, dia mempelajari ketika ada kabar di China muncul virus corona atau Covid-19. Kemudian ada lockdown, muncul gagasan untuk membuat alat pelindung diri pada Januari 2020. Hingga ketika kasus mulai besar, ide itu diwujudkan dengan membuat masker dan baju hazmat.

“Saya bikin masker dari kain, sehingga bisa dicuci dan digunakan lagi oleh masyarakat. Jadi biar masker medis digunakan tenaga medis. Karena saat itu masker harganya ‘digoreng’ sehingga mahal sekali,” ujar Iwan.

Baca jugaSentra Vaksinasi Covid-19 Bersama Ada di Jakarta, Bentuk Kolaborasi Pusat dan Daerah

Terus Berinovasi

Ide sederhana membuat masker non medis atau kain di awal Maret 2020, sambung Iwan, ternyata luar biasa. Karena selama dua bulan Sritex memproduksi 60 juta masker, semua meminta.

“Sehingga pada waktu kondisi perusahaan tertolong, kendati pada waktu itu ekspor drop karena sejumlah negara melakukan lockdown. Saya bersyukur punya team work yang kokoh,” kata Iwan.

Pandemi juga membawa kebaikan bagi Sritex, sambung Iwan, karena bisa memulai jualan online dengan membuka, tokosritex.com. Sesuatu yang menurutnya belum dilakukan ketika kondisi normal atau sebelum muncul pandemi Covid-19.

“Selain itu untuk menyemangati dan juga sebagai doa, saya tempelkan tulisan ‘Hindari PHK’ dan ‘Pantang Menyerah’ pada laptop. Kami juga terus berinovasi, bahkan harus pandai melihat peluang. Ibarat sopir mikrolet, ada penumpang kiri, kanan, depan, ambil. Sehingga kami tetap bisa bertahan,” jelas Iwan Setiawan Luminto.

Baca jugaMasker Kain Sritex, Bisa Dicuci-Pakai Berulang Kali, Apa Istimewanya?

Talkshow Solopos
Presiden Direktur PT Sritex, Iwan Setiawan Lukminto (kanan). (Tangkapan layar)

Harus Dipersiapkan

Perusahaan yang tidak melakukan PHK di saat pandemi Covid-19 hingga saat ini adalah PT Sido Muncul. Perusahaan jamu yang terus berinovasi di bawah kepimpinan Irwan Hidayat ini, mampu bertahan dan tidak melakukan PHK. Bahkan mampu membuka usaha baru yakni bisnis perhotelan.

“Kuncinya kita harus melakukan persiapan. Persiapan yang saya lakukan di Sido Muncul itu sudah jauh-jauh hari, bahkan tidak hanya satu dua tahun,” ujar Irwan Hidayat.

Kenapa harus ada persiapan, menurut Irwan, karena ini untuk mengantisipasi kejadian yang tidak terduga. Seperti sekarang ini ada pandemi Covid-19, perusahaan sudah siap sehingga tidak sampai terjadi PHK karyawan.

“Kita lakukan efisiensi, kemudian profit tahun-tahun sebelumnya yang sudah disiapkan untuk menghadapi situasi seperti ini kita keluarkan. Jadi tidak ada PHK karyawan,” kata Irwan.

Baca jugaBisnis Makin Gemuk, Bos Jamu Sido Muncul Kelola Hotel di Semarang

Selain itu, lanjutnya, harus selalu melakukan inovasi dan kreasi. Bahkan Sido Muncul di tengah pandemi, memulai bisnis perhotelan dengan membuka Hotel Tentrem dan Semarang. Ternyata jalan, karena digunakan tamu-tamu dari Surabaya, Solo dan sekitarnya yang kebetulan ada urusan di Semarang.

“Kemudian, kebetulan produk Sido Muncul cocok dengan kondisi pandemi saat ini. Produk herbal diminati masyarakat untuk meningkatkan daya tahan tubuh, sehingga produk meningkat dan profit tumbuh,” pungkas Irwan Hidayat.

Talkshow Solopos
Direktur PT Sido Muncul, Irwan Hidayat (kanan). (Tangkapan layar)

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya