SOLOPOS.COM - Kondisi arus lalu lintas di gapura gunungan wayang di Tegalgondo, Kecamatan Wonosari, Klaten, Kamis (6/5/2021) pagi. Lengangnya arus lalu lintas sebagai dampak diberlakukannya pelarangan mudik mulai, Kamis (6/5/2021).

Solopos.com, KLATEN — Dinas Perhubungan (Dishub) Klaten tak menyediakan fasilitas mudik gratis bagi warga Klaten di perantauan. Pemkab tak mengalokasikan anggaran program mudik gratis setelah dua tahun ditiadakan gegara pandemi Covid-19.

Kepala Dishub Klaten, Supriyono, menjelaskan selama dua tahun, yakni 2020 dan 2021, pemerintah melarang mudik Lebaran menyusul lonjakan kasus Covid-19. Baru pada 2022, mudik Lebaran kembali diizinkan dengan sejumlah persyaratan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Pada 2020 dan 2021 itu tidak ada karena memang ada ketentuan larangan mudik. Baru 2022 ini mudik diizinkan. Tetapi kami tidak menyelenggarakan mudik gratis. Karena dari segi perencanaan memang belum dianggarkan,” kata Supriyono, Senin (11/4/2022).

Baca Juga: Polisi Rampungkan Berkas Kasus ABG Klaten Sopiri VW Terobos Penyekatan Pemudik, Selanjutnya?

Meski tak menggelar mudik gratis, Supriyono mengatakan ada program mudik gratis yang digelar Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Hanya, Dishub Klaten belum mengetahui secara persis jumlah bus yang disediakan Kemenhub membawa perantau asal Klaten pulang kampung.

“Dari Kemenhub memang ada program tersebut. Tetapi sepertinya jumlah unit yang ada juga sedikit. Untuk jumlah pastinya saya belum tahun. Baru kami rapatkan besok di provinsi,” urai dia.

Sekretaris Paguyuban Warga Klaten (PWK), Suyanto, mengapresiasi pemerintah tahun ini mengizinkan ada mudik Lebaran meski dengan sejumlah persyaratan, seperti sudah menerima vaksinasi booster bagi pemudik. Izin mudik Lebaran dinanti-nanti warga di perantauan setelah dua tahun berturut-turut tak bisa pulang kampung. Jumlah warga Klaten di perantauan yang biasanya mudik saat Lebaran mencapai lebih dari 10.000 orang.

Baca Juga: 496 Perantau Mudik ke Klaten Saat Libur Nataru Dipantau Ketat

Sebelum ada pandemi Covid-19, PWK memiliki program mudik bareng. Minimal ada 10 bus yang disiapkan membawa perantau pulang ke kampung halaman di Klaten. Hanya, Suyanto belum mengetahui secara persis apakah program tersebut bakal digelar tahun ini.

“Kami masih menunggu informasi dari pengurus pusat apakah tahun ini ada mudik bareng atau tidak,” kata Suyanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya