SOLOPOS.COM - Sugeng Riyanto. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO -- Persaudaraan Setia Hati Terate atau PSHT Solo mengapresiasi anggotanya yang tidak terpancing ajakan untuk berkonvoi ke Plaza Manahan pada Selasa (22/9/2020) malam.

Hal itu menunjukkan anggota PSHT Kota Bengawan masih menghargai instruksi dari pengurus agar tidak termakan hoaks dan ajakan menghitamkan Solo.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

PSHT Solo fokus pada pengembangan pribadi melalui budaya, olahraga, dan prestasi sebagai identitas pesilat.

Teknologi Plasmacluster Efektif Turunkan Resiko Penularan Covid-19 Melalui Udara

Dewan Pertimbangan PSHT Solo, Sugeng Riyanto, mengatakan tidak adanya konvoi massa seperti yang beredar dalam video via media sosial menunjukkan kondisi Kota Bengawan sangat aman.

Hal itu juga menunjukkan imbauan dan intruksi pengurus PSHT Kota Bengawan untuk mengabaikan ajakan provokatif menghitamkan Solo mendapat sambutan baik dari anggota. Itu artinya komunikasi antara pengurus dengan anggota hingga tingkat bawah berjalan efektif.

Kasus Covid-19 Boyolali Capai 753 Orang, 28 Pasien Meninggal Dunia

Tegas dan Proporsional

"Show of force dari TNI dan Polri juga sangat berpengaruh. Siapa saja yang melihat pasukan sebanyak itu akan berpikir ulang untuk melakukan sesuatu yang tidak dikehendaki. Prinsipnya, suasana kondusif," ujar Wakil Ketua DPRD Solo itu kepada Solopos.com melalui telepon, Rabu (23/9/2020).

Sugeng menyebut 27 orang dari luar Solo yang tertangkap pada Selasa malam merupakan langkah tegas dan proporsional dari aparat kepolisian. Termasuk penilangan kepada pemuda yang menggunakan knalpot brong, juga merupakan langkah wajar.

Jadi Kontak Erat Kasus Positif Covid-19, Hasil Swab 50 Nakes RSUD dr Soedono Madiun Negatif

Menurutnya, pesilat anggota PSHT Parluh 16 Solo sudah membiasakan diri fokus pada prestasi seperti atlet maupun pelatih silat. Sementara sektor budaya, anggota PSHT juga mesti berperan aktif baik pada tingkat kelurahan maupun kecamatan.

"Kami cegah melakukan hal-hal yang menodai nama baik PSHT seperti konvoi. Kalau saat pengesahan calon warga ada penjemputan pakai angkutan, itu sebagai bagian dari antisipasi," papar Sugeng.

Emoh Pindah, PKL Manahan Solo Pilih Libur Jualan Sampai Piala Dunia U-20 Rampung

Nama Baik Persaudaraan

Sugeng menambahkan berbagai upaya terus ia lakukan untuk menekan sekecil mungkin aktivitas yang mengundang keresahan, mengganggu masyarakat, dan mencederai nama baik persaudaraan.

Menurutnya, PSHT Solo optimistis setiap ada imbauan dari pengurus, anggota akan menaatinya. Sedangkan untuk pembinaan dan sanksi kewenangan ada pada tingkat ranting atau lokasi pelatihan pesilat.

Satpol PP Karanganyar Punya Tim Pemantau Hajatan Yang Patroli Setiap Akhir Pekan, Apa Saja Tugasnya?

Ia menjelaskan pada setiap ranting terdapat sistem untuk mengendalikan jaringan anggota dan memastikan mekanisme organisasi bisa berjalan.

Dengan demikian, apabila ada pelanggaran bisa diselesaikan pada tingkat ranting. Namun, jika tidak terselesaikan, persoalan itu bisa naik ke tingkat cabang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya