SOLOPOS.COM - Salah seorang penjual terompet melayani pembeli di Kartasura, Sukoharjo, Senin (30/12/2013). (Iskandar/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SUKOHARJO — Sejumlah pedagang terompet yang mangkal di dekat Pasar Kartasura optimistis dagangan mereka bakal laris saat malam pergantian tahun 2013 ke 2014. Pasalnya, jumlah pedagang terompet di dekat Pasar Kartasura jauh menurun dibanding tahun lalu.

“Semoga ini menjadi tanda-tanda baik sehingga kami bisa laris. Dulu pedagang terompet yang ada di sini ada belasan, sekarang mungkin tidak ada 10 orang. Mudah-mudahan dengan sedikitnya saingan kami akan mendapat banyak rezeki,” ujar salah seorang pedagang terompet, Karmin, 36, ketika ditemui Solopos.com  di sela-sela menunggui dagangannya di depan Pasar Kartasura, Senin (30/12/2013).

Promosi BRI Sukses Jual SBN SR020 hingga Tembus Rp1,5 Triliun

Menurut dia berkurangnya para pedagang terompet yang berjualan di dekat Pasar Kartasura dipengaruhi beberapa faktor. Di antaranya mereka ada yang berkeliling menggunakan kendaraan bermotor, ada yang pindah berjualan ke kota-kota besar seperti Solo, Semarang, Jogjakarta dan sebagainya.

Menyinggung kondisi pasar, dia menjelaskan pada Senin hingga kira-kira pukul 12.30 WIB sebanyak lima terompet dari berbagai jenis telah laku terjual. Dia optimistis pada malam pergantian tahun seluruh dagangannya akan habis terjual.

Dia menjelaskan dagangan terompet yang dijajakan masing-masing jenis terompet naga, oncor, dot dan sebagainya. Kemarin dia menawarkan terompet jenis naga Rp15.000 per buah, untuk jenis oncor dan dot masing-masing Rp3.000 per unit.

Salah seorang pedang terompet lainnya, Hartini, 35, juga berharap dagangannya akan leku semua terutama pada malam pergantian tahun ini. Karena jumlah penjual terompet dinilai tak sebanyak tahun lalu. “Baru saja dagangan saya hari ini tadi laku dua buah. Mudah-mudahan pada menjelang tahun baru kali ini dagangan saya laku semua. Karena kalau masih sisa, saya harus menyimpan terompet ini dengan baik agar tidak rusak. Dengan demikian terompet itu masih dalam kondisi baik dan bisa kami jual lagi pada tahun baru berikutnya,” ungkap warga Bulukerto, Wonogoiri ini.

Dia menambahkan teompet yang dibawanya juga terdiri atas beberapa jenis. Di antaranya model naga, oncor, dot dan sebagainya dengan harga jual tak jauh berbeda dengan milik Karmin. Semetara itu keresahan dialami salah seorang penjual kembang api di dekat Pasar Kartasura. Karena akhir=akhir ini cuaca sering kali gerimis dan hujan. Karena itu dia tak berani mendasarkan barang-barang dagangannya.

“Kalau ditotal seluruh barang dagangan saya kira-kira masih Rp4 juta. Saya belum berani mengeluarkan karena takut kehujanan dan melempem,” ujar dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya